Kepala Balai Besar TNGGP Sapto Aji Prabowo di Cianjur, Kamis, mengatakan anak elang jawa yang pertama diperkirakan lahir pada 1 Juni 2023 dan anak elang jawa yang kedua diperkirakan lahir pada 13 Juni 2023 di kawasan TNGGP.
Baca juga: Balai Besar TNGGP lepasliarkan Kukang Jawa di taman nasional
Anak elang jawa yang pertama ditemukan Tim Pengendali Ekosistem Hutan (PEH) Balai Besar TNGGP bersama Raptor Conservation Society di Blok Gegerbentang, Resor PTN Cibodas Wilayah I Cianjur pada 1 Juni dan yang kedua ditemukan Tim Pengendali Ekosistem Hutan (PEH) Bidang PTN Wilayah III Bogor di Blok Lebak Ciherang, Resor PTN Tapos, Seksi PTN Wilayah IV pada 13 Juni.
"Anak elang jawa yang pertama lahir dari indukan Mandala (jantan) dan Wangi (betina), sedangkan anak elang yang kedua lahir dari indukan Linggabuana (jantan) dan Ambarwati (betina)," katanya.
Baca juga: Masih ada 25 macan tutul di TNGGP
Menurut dia, kelahiran anak burung tersebut didokumentasikan tim PEH TNGGP melalui monitoring dengan menggunakan metode perlindungan sarang elang jawa.
Balai Besar TNGGP, tutur dia, akan melakukan pemantauan di sarang lainnya untuk mengecek keberadaan telur dan calon anak elang jawa. Tercatat sejak tahun 2015, di taman nasional itu terdapat 16 sarang elang jawa aktif, terdiri atas 6 sarang di wilayah Cianjur, 5 sarang di wilayah Sukabumi, dan 5 sarang di wilayah Bogor.
"Tim akan melakukan pengecekan di sejumlah sarang lainnya. Seiring lahirnya elang muda itu menandakan kondisi populasi dan habitat elang jawa di TNGGP sangat baik," katanya.
Baca juga: TNGGP jatuhkan hukuman terhadap enam pendaki pelaku bom asap
Saat ini, tutur Sapto, total elang jawa di kawasan TNGGP sebanyak 39 ekor, yang menunjukkan kawasan Gunung Gede memiliki ekosistem yang baik serta mendukung perkembangbiakan alami hewan dilindungi jenis elang jawa.
Pewarta: Ahmad Fikri
Editor: Bambang Sutopo Hadi
Copyright © ANTARA 2023
