Dengan demikian bendungan yang dibangun dengan biaya besar dapat bermanfaat karena airnya dipastikan mengalir sampai ke sawah-sawah milik petani,
Jakarta (ANTARA) - Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan Bendungan Bagong di Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur, akan memiliki kapasitas tampung 17,40 juta meter kubik untuk meningkatkan daerah irigasi (DI) di Trenggalek menjadi seluas 857 hektare (ha).

"Dengan demikian bendungan yang dibangun dengan biaya besar dapat bermanfaat karena airnya dipastikan mengalir sampai ke sawah-sawah milik petani,” kata Menteri Basuki dalam keterangannya melalui pesan singkat diterima di Jakarta, Jumat.

Basuki mengatakan pembangunan Bendungan Bagong dan bendungan lainnya di Jawa Timur (Jatim) bertujuan untuk mencapai ketahanan pangan dan ketahanan air dalam Program Strategis Nasional (PSN) Pemerintah yang dikerjakan oleh Kementerian PUPR.

Baca juga: Bendungan Karian yang segera mengalirkan kesejahteraan

Bendungan Bagong, yang saat ini sedang memasuki tahap konstruksi akan menambah daftar jumlah tampungan air di Jawa Timur.

 Selain Bendungan Bagong, terdapat tujuh bendungan yang sudah diselesaikan pemerintah di Jawa Timur, yakni Bendungan Tukul di Kabupaten Pacitan, Bendungan Tugu di Kabupaten Trenggalek, Bendungan Bendo di Ponorogo, Bendungan Gongseng di Bojonegoro, Bendungan Nipah di Kabupaten Sampang, Bendungan Bajulmati di Kabupaten Banyuwangi, dan Bendungan Semantok di Kabupaten Nganjuk.

Bendungan Bagong terletak di Desa Sumurup dan Sengon yang berjarak sekitar 10 km dari pusat kota Kabupaten Trenggalek. Sumber air bendungan berasal dari Sungai Bagong dengan luas Daerah Aliran Sungai (DAS) 39,95 km2. Pembangunan Bendungan Bagong sesuai kontrak telah dimulai sejak 27 Desember 2018 melalui 2 paket pekerjaan dengan nilai sekitar Rp1,6 triliun dengan progres konstruksi saat ini sebesar 22,59%.

Bendungan Bagong dibangun oleh Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Brantas, Ditjen Sumber Daya Air, Kementerian PUPR dengan tujuan utama untuk pengairan irigasi di Kabupaten Trenggalek di mana komoditas unggulannya seperti padi dan palawija yang membutuhkan sumber air irigasi.

Bendungan Bagong juga diproyeksikan dapat mendukung kebutuhan air baku di Kecamatan Pogalan, Trenggalek, dan Bendungan sebesar 153 liter per detik. Dengan luas genangan 73,45 hektare, Bendungan Bagong juga berfungsi untuk mengurangi debit banjir Sungai Bagong sebesar 78,44 persen sekaligus konservasi DAS Bagong serta potensi pariwisata.

Baca juga: Menteri PUPR: Progres konstruksi Bendungan Karian Banten 90,22 persen

Pembangunan Bendungan Bagong Paket I dikerjakan oleh kontraktor PT. Abipraya-PT SACNA (KSO) meliputi persiapan, pembangunan akses menuju bendungan dan bendungan utama.

Selanjutnya Paket II dilaksanakan kontraktor PT PP - PT Jatiwangi (KSO) meliputi persiapan, akses jalan OP, bangunan pengelak, bangunan pelimpah, bangunan pengambil, hidromekanikal, dan bangunan fasilitas. Bendungan Bagong didesain dengan tipe Urugan zonal dengan Inti Tegak dengan tinggi puncak 82 meter dan panjang 620 meter.

 

 

 

Pewarta: Indra Arief Pribadi
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2023