Hangzhou (ANTARA) - Hangzhou menandai hitung mundur 100 hari menuju pembukaan Asian Games ke-19 dengan upacara penyalaan api di kota kuno Liangzhu, yang merupakan salah satu Situs Warisan Dunia Organisasi Pendidikan, Keilmuan, dan Kebudayaan Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNESCO).

Pawai obor akan berlangsung pada September mendatang dan puncaknya pada penyalaan api kaldron dalam upacara pembukaan Asian Games 2022 Hangzhou pada 23 September.

Meski Asian Games ditunda selama satu tahun, Hangzhou siap menjadi tuan rumah acara multi-olahraga terbesar di dunia setelah Olimpiade tersebut, yang menjadi kebanggaan bagi Asia.

Dalam 100 hari, lebih dari 10.000 atlet dan ofisial dari seluruh penjuru Asia akan berkumpul di Provinsi Zhejiang, China timur, untuk berkompetisi dalam 483 nomor yang memperebutkan medali di 40 cabang olahraga.

Hangzhou adalah kota ketiga di China yang menjadi tuan rumah Asian Games, setelah Beijing pada 1990 dan Guangzhou pada 2010.

Bersiap dengan berbekalkan pengalaman China menjadi dua kali tuan rumah Asian Games, Olimpiade Musim Panas 2008, dan Olimpiade Musim Dingin 2022, Komite Penyelenggara Asian Games Hangzhou (Hangzhou Asian Games Organizing Committee/HAGOC) melakukan serangkaian persiapan yang matang, meskipun harus melalui sejumlah tantangan yang ditimbulkan oleh pandemi COVID-19.

Total 56 venue kompetisi rampung pada akhir Maret tahun lalu, dan lebih dari 40 acara uji coba telah digelar sejak April untuk mengatasi segala bentuk masalah terkait kondisi pertandingan dan kesiapan infrastruktur.

Klaster Hangzhou Olympic Sports Center bisa dibilang merupakan venue yang paling menakjubkan secara visual dari semua venue baru yang dibangun untuk ajang Asian Games.

Stadion utama tersebut, yang dijuluki "Teratai Raksasa" karena desain bangunannya yang menyerupai bunga teratai, akan menjadi venue upacara pembukaan dan penutupan Asian Games 2022 Hangzhou, serta kompetisi-kompetisi atletik.

Bagian paling menarik di pusat olahraga itu adalah bangunan berbentuk kupu-kupu yang menghubungkan arena olahraga air (akuatik) dan gimnasium.

Berfokus pada konsep "Smart Asian Games", HAGOC memanfaatkan sejumlah teknologi mutakhir, seperti komputasi awan (cloud computing) dan kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) di berbagai bidang, termasuk keamanan, pembelian tiket, transportasi, dan logistik.

Sementara itu, sekitar 52.000 sukarelawan telah direkrut untuk Asian Games 2022 Hangzhou. Mereka akan membantu di arena-arena kompetisi serta tempat-tempat terkait Asian Games, seperti Kampung Atlet, Main Press Center, tempat pelatihan, dan pusat transportasi. Para sukarelawan menjalani pelatihan umum dan khusus sesuai peran mereka masing-masing.

Komite koordinasi Dewan Olimpiade Asia (Olympic Council of Asia/OCA) telah mengunjungi Hangzhou pada Maret lalu dan Direktur Jenderal OCA Husain Al-Musallam pun menegaskan bahwa "kota tersebut kini sudah siap."

Presiden Komite Olimpiade Internasional (International Olympic Committee/IOC) Thomas Bach berpendapat yang sama. Dirinya menyatakan bahwa "Hangzhou memiliki fasilitas kelas dunia dan siap secara operasional."

Usai mengunjungi kluster Hangzhou Olympic Sports Center bulan lalu, Bach berkata, "Para atlet dan penonton dapat menantikan Asian Games Hangzhou tahun ini yang menarik. Ini bakal menjadi ajang yang mengagumkan."

Digelar secara ekomis dan berkelanjutan

Sejak awal, para penyelenggara China berencana menggelar Asian Games Hangzhou secara ekonomis dan berkelanjutan, dengan fokus pada warisan.

Salah satu langkah penting adalah memperluas Asian Games hingga ke luar Kota Hangzhou untuk mencakup seluruh Provinsi Zhejiang.

Lima kota lainnya di Provinsi Zhejiang, yakni Ningbo, Wenzhou, Jinhua, Shaoxing, dan Huzhou, akan menjadi tuan rumah bersama untuk beberapa nomor, termasuk berlayar, voli pantai, bisbol, sepak bola, balap perahu naga, bola voli, bola basket 3x3, dan panjat tebing.

Dari 56 venue pertandingan, hanya 12 venue adalah yang baru dibangun. Wali Kota Hangzhou Yao Gaoyuan menyatakan, "Jika venue yang ada dapat direnovasi untuk memenuhi standar Asian Games, maka tidak perlu membangun venue yang baru."

Selain itu, untuk memaksimalkan penggunaannya, seluruh venue dibuka untuk umum usai rampung dibangun atau direnovasi, sebagai bagian dari inisiatif untuk memajukan kebugaran nasional.

Menurut HAGOC, sejauh ini lebih dari delapan juta orang mengunjungi berbagai venue pertandingan dan pelatihan, banyak di antaranya menjadi lokasi populer untuk kegiatan olahraga publik.

"Asian Games Hangzhou memainkan peran positif dalam pembangunan fasilitas kebugaran umum dan meningkatkan partisipasi publik dalam aktivitas kebugaran untuk seluruh penduduk Zhejiang," kata Li Qidi, dekan Fakultas Pendidikan Jasmani dan Ilmu Kesehatan di Zhejiang Normal University.

Warisan dari Asian Games tidak hanya menyediakan fasilitas olahraga bagi masyarakat, tetapi juga memperbaiki sistem transportasi.

Hingga saat ini, Hangzhou merampungkan jaringan rail transit sepanjang 516 km dan jalan bebas hambatan sepanjang 480 km, memastikan kelancaran transportasi selama berlangsungnya Asian Games serta membangun dasar yang kuat untuk pengembangan terpadu jangka panjang di wilayah Delta Sungai Yangtze, yang meliputi Shanghai serta provinsi Jiangsu, Zhejiang, dan Anhui.

Antusiasme kian meningkat

Dimulainya hitung mundur 100 hari juga menandai tahap akhir bagi ribuan atlet terbaik Asia saat mereka mengintensifkan persiapan mereka untuk berlaga di Asian Games.

"Hangzhou 2022 akan menjadi Asian Games keempat saya. Saya berharap dapat membawa kejayaan bagi cabang olahraga renang China di kandang sendiri," kata juara Olimpiade Wang Shun.

Wu Yibing, petenis China Daratan pertama yang meraih gelar tunggal putra di ATP Tour, juga menyatakan antisipasinya untuk Asian Games di kampung halamannya.

"Sebagai warga asli Hangzhou, saya ingin merebut medali emas di kota kelahiran saya," kata Wu, yang meraih medali perak di Asian Games 2018 Jakarta-Palembang itu.

Menurut Fok Kai-kong, wakil presiden Federasi Olahraga dan Komite Olimpiade Hong Kong, China, mereka sedang bersiap mengirim lebih dari 800 atlet ke Asian Games tahun ini, delegasi terbanyak dari kota itu sejak debutnya pada 1954.

"Kami berharap jumlah medali juga bisa bertambah secara proporsional. Semua berharap dapat meraih hasil terbaik di Hangzhou 2022 yang diadakan di negara kita ini," kata Fok.

Para atlet mancanegara juga sangat menantikan acara tersebut.

"Saya akan terus mempersiapkan untuk Asian Games Hangzhou. Saya tidak bisa mengakhiri karier gimnastik saya tanpa memenangkan medali bagi negara saya," kata pesenam Uzbekistan Oksana Chusovitina (47).

Kirgizstan akan bersaing dalam rekor 24 cabang olahraga di Asian Games Hangzhou 2022.

Aibek Abdymomunov, direktur Departemen Budaya Fisik dan Olahraga Kirgizstan, mengungkapkan bahwa mereka berharap dapat membawa tim dengan lebih dari 200 orang, termasuk 181 atlet, ke Asian Games tahun ini.

"Persiapan dari pihak kami berjalan lancar, dan para atlet akan mengikuti semua kamp pelatihan."

 

Pewarta: Xinhua
Editor: Junaydi Suswanto
Copyright © ANTARA 2023