menjaga agar kebakaran tidak memasuki permukiman
Jakarta (ANTARA) -
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Dairi, Provinsi Sumatera Utara, bersama tim gabungan Manggala Agni, Babinsa TNI, dan Bhabinkamtibmas Polri sigap menangani kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Desa Paropo, Kecamatan Silahi Sabungan, Kabupaten Dairi.
 
“BPBD Kabupaten Dairi bersama tim gabungan langsung berkoordinasi, kaji cepat, bersiaga, dan berupaya melakukan tindakan pemadaman juga pendataan,” kata Kepala Bidang Rehabilitasi dan Rekonstruksi Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Dairi, Provet pada keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Sabtu.

Adapun karhutla terjadi pada Jumat (16/6) sekitar pukul 16.22 WIB, dan berdasarkan laporan Provet, api sempat sulit dikendalikan karena kebakaran terjadi bersamaan dengan musim angin kencang, sehingga api berpotensi menyebar ke segala arah.
 
“Saat ini sedang terjadi musim angin kencang di wilayah Kecamatan Silahi Sabungan, sehingga api susah dikendalikan,” ujar Provet.
 
Provet mengatakan, tim gabungan juga berjaga sekitar lokasi yang berada di dekat permukiman penduduk, guna mengantisipasi agar api tidak membesar dan menyebar. Tim juga mengerahkan satu mobil pemadam kebakaran untuk berjaga-jaga.
 
“Kami bersama instansi terkait juga menunggu di sekitar permukiman warga untuk menjaga agar kebakaran tidak memasuki permukiman warga,” jelas Provet.

Baca juga: Kepala BNPB imbau Pemda bentuk satgas khusus waspada dampak El-Nino
Baca juga: BNPB kerahkan helikopter untuk pengeboman air atasi karhutla di Riau
 
Sementara itu berdasarkan laporan visual, api yang membakar lahan terlihat memanjang di lereng bukit perbatasan antara hutan dan permukiman warga. Api juga mengeluarkan asap berwarna putih-kelabu yang membumbung ke angkasa.
 
Hingga saat ini, tim masih menyelidiki dan belum mengetahui penyebab pasti terjadinya kebakaran lahan tersebut. Luas lahan yang terbakar juga masih dalam pendataan lebih lanjut.
 
Sebelumnya, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Suharyanto mengimbau Pemerintah Daerah (Pemda) membentuk satuan tugas (satgas) khusus untuk mewaspadai dampak fenomena El-Nino atau pemanasan suhu muka laut di Samudera Pasifik yang dapat memicu terjadinya karhutla serta kekeringan.
 
"Seluruh Pemda agar melakukan apel kesiapsiagaan dan membentuk satgas khusus untuk mengantisipasi terjadinya dampak dari El-Nino yang dapat memicu karhutla serta kekeringan," kata Suharyanto.

Pewarta: Lintang Budiyanti Prameswari
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2023