Kunming, China (ANTARA) - Pada pertengahan Juni, Kota Pu'er di Provinsi Yunnan, China barat daya, dipenuhi aroma bunga kopi yang memikat, dan periode ini memiliki signifikansi yang sangat besar bagi pertumbuhan biji kopi.

Dijuluki sebagai "dokter kopi" di kalangan petani kopi setempat, Wang Wandong (39) mengerahkan segala upaya selama musim hujan untuk mengunjungi kebun-kebun kopi di seluruh kota tersebut.

Selama kunjungan itu, dia mengumpulkan sampel-sampel tanah dan meningkatkan kesadaran di kalangan petani kopi tentang teknik pengendalian hama dan penyakit yang efektif.

Setelah menghabiskan satu dekade terakhir untuk mengabdikan diri pada industri kopi Yunnan, Wang secara pribadi menyaksikan transformasi yang luar biasa.

Setelah lulus dari Universitas Pertanian Yunnan pada 2006, Wang terlibat dalam riset penanaman dan produksi kopi di Akademi Ilmu Pertanian Yunnan selama hampir tujuh tahun.

"Setelah saya mulai bekerja, saya menemukan bahwa Yunnan memiliki begitu banyak kopi. Namun, saya juga melihat kurangnya penelitian khusus dalam industri kopi di sini," ungkap Wang, seraya menambahkan bahwa kesadaran ini menjadi katalis bagi komitmennya yang tak tergoyahkan terhadap riset dan pengembangan kopi.

Wang mengatakan masih ingat kunjungan pertamanya ke perkebunan kopi, ketika dirinya melihat perbedaan yang mencolok dalam praktik pertanian di antara para petani, yang menyebabkan ketidakkonsistenan kualitas kopi.

Pada 2012, Starbucks mendirikan sebuah pusat dukungan petani di Pu'er.

Bergabung dengan pusat tersebut sebagai agronom, Wang dengan sepenuh hati mendedikasikan dirinya untuk memberi tahu para petani kopi tentang berbagai metode ilmiah untuk membantu membudidayakan kopi berkualitas tinggi.

Melalui keahliannya yang luas dan sikapnya yang tulus, dia mendapatkan kepercayaan dan rasa hormat dari para petani kopi setempat. Sekarang, setiap kali petani kopi menghadapi masalah terkait kopi atau membutuhkan saran, mereka mendatangi "dokter kopi" Wang tanpa ragu-ragu.

Selama satu dekade terakhir, Wang telah menempuh jarak sekitar 500.000 kilometer berkendara melalui pegunungan terjal dan curam demi membantu para petani kopi.

Wang yakin bahwa jika biji kopi dipelihara dengan hati-hati, mereka akan menghargai para penanamnya dengan kualitas yang luar biasa.
 
   Beberapa petani memeriksa buah-buah kopi yang masih muda di perkebunan kopi mereka di Kota Pu'er, Provinsi Yunnan. Industri perkebunan kopi di Yunnan terus berkembang dengan pesat. Pada 2022, luas perkebunan kopi di Pu'er mencapai 45.267 hektare, dan nilai output-nya melampaui 5 miliar yuan atau sekitar 696,67 juta dolar AS. (Xinhua)


Hingga saat ini, pusat dukungan perkebunan biji kopi tersebut telah memberikan pelatihan gratis kepada lebih dari 32.000 orang. Semakin banyak orang dengan keahlian ilmiah dalam budi daya kopi telah bergabung dengan industri perkebunan kopi di Yunnan, membuat industri tersebut terus berkembang

Dalam beberapa tahun terakhir, provinsi itu terus memajukan pengembangan industri kopi yang berkualitas tinggi. Selain sebagai penghasil utama bahan baku kopi, provinsi tersebut juga berfokus pada pemrosesan kopi, wisata kopi, dan perdagangan kopi, serta pembangunan budaya kopi yang kuat.

Saat ini, lebih dari 95 persen kopi di China diproduksi di Yunnan, dengan lebih dari 60 persen kopi Yunnan berasal dari Pu'er. Pada 2022, luas perkebunan kopi di Pu'er mencapai 45.267 hektare, dan nilai output-nya melampaui 5 miliar yuan (1 yuan = Rp2.089) atau sekitar 696,67 juta dolar AS (1 dolar AS = Rp14.943).

Wang memiliki aspirasi jangka panjang untuk mendirikan sebuah museum kopi tiga dekade dari sekarang. Dia memiliki visi akan mengabadikan setiap detail rumit dari perjalanannya yang luar biasa bersama para petani kopi, dan membagikan kisah menakjubkan di balik kopi Yunnan kepada dunia.

Pewarta: Xinhua
Editor: Junaydi Suswanto
Copyright © ANTARA 2023