Denpasar (ANTARA) - Presiden Kelima Republik Indonesia yang juga Ketua Umum DPP PDI Perjuangan (PDIP) Prof.Dr (HC) Megawati Soekarnoputri meminta kepada seluruh pemerintah daerah di seluruh Indonesia untuk memberikan perhatian khusus terhadap Hak Atas Kekayaan Intelektual (HAKI) kebudayaan lokal.

"Saya akan terus meminta agar seluruh karya kebudayaan nusantara dapat juga dilindungi melalui hak cipta," kata Megawati dalam sambutan pembukaan Pesta Kesenian Bali (PKB) XLV 2023 yang digelar di depan Monumen Perjuangan Rakyat Bali, Niti Mandala, Denpasar, Minggu.

Mega juga menyebut Indonesia sudah mempunyai hukum soal perlindungan kekayaan intelektual dalam bentuk HAKI. Sehingga Bali yang sangat kaya dengan budaya sudah sepatutnya dilindungi oleh HAKI.

Mega yang juga memegang jabatan Kepala Dewan Pengarah Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) tersebut mengatakan bahwa hanya kita yang bisa menjaga dan melestarikan budaya leluhur.

Masih terkait, Mega juga menyuarakan keprihatinan soal lemahnya penerapan HAKI dalam riset di Indonesia dan banyaknya peneliti Indonesia yang kehilangan hasil risetnya akibat lemahnya pengawasan HAKI.

"Setelah saya masuk ke dalam riset, saya sedih sekali orang Indonesia, mohon maaf banyak ditipu, karena setelah research dapat mereka tentu ingin research ini digunakan berarti bisa dapat uang, tetapi tidak sabar. Sehingga orang asing yang membeli dan tidak ada hak patennya," ujar Mega.

Lebih lanjut Mega mengingatkan agar setiap kekayaan intelektual dipatenkan melalui Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia, agar hasilnya bisa dinikmati oleh bangsa.

"Tentunya saya akan selalu meminta agar seluruh karya kebudayaan nusantara ini, saya ulangi, dapat dilindungi melalui hak cipta. Ini sangat penting, bukan hanya nilai keekonomian yang terkandung di dalamnya. Namun juga karena estetika dan berbagai hal yang begitu genuine," kata Mega.

Salah satu contoh budaya yang harus dipatenkan adalah kain tenun di Nusa Tenggara Timur (NTT). Megawati mengatakan karya budaya ini sangat unik dan harus segera dipatenkan agar tidak dijiplak oleh pihak di luar negeri.

"Jadi, ini harus disayang sayang. Makanya saya mengatakan pada semua, pengrajin batik tenun undak, lalu tenun di NTT semua, ayo, dipatenkan, dipatenkan," pungkasnya.

Baca juga: Megawati: Seni budaya dunia tak ada yang sehebat Indonesia
Baca juga: Megawati buka Pesta Kesenian Bali XLV 2023

Pewarta: Fianda Sjofjan Rassat
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2023