Kami melakukan pemeriksaan berdasarkan permintaan pihak Dubes RI di UEA
Jakarta (ANTARA) - Kapolri Jenderal Pol. Listyo Sigit Prabowo memerintahkan Pusat Kedokteran dan Kesehatan (Pusdokkes) bersama DivHubinter Polri untuk memfasilitasi pelaksanaan tes DNA kepada ratusan warga negara Indonesia (WNI) yang overstay dan anak tidak terdokumentasi (ATT) di Timur Tengah.

Kapala Pusdokkes Polri Irjen Pol. Asep Hendra Diana di Jakarta, Senin, mengatakan atas perintah Kapolri pihaknya memberangkatkan empat personel Pusdokkes dan Hubinter Polri ke Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Abu Dhabi dalam rangka melaksanakan tugas visitasi pengambilan sampel untuk pemeriksaan DNA atau dikenal dengan Deoxyribonucleic acid.

"Jadi kegiatan fasilitasi pengambilan sampel untuk pemeriksaan DNA dalam penanganan warga negara Indonesia overstay dan anak-anak tidak terdokumentasi ini adalah perintah Pak Kapolri," kata Asep.

Ia menjelaskan, keempat personel Pusdokkes dan Hubinter Polri diberangkatkan tanggal 14 Juni untuk mengambil sampel pemeriksaan DNA dalam penanganan WNI overstay dan ATT di wilayah Dubai dan Abu Dhabi.

Wilayah tersebut meliputi daerah Dubai, Abu Dhabi, Sharjah, Al Ain, Amdan, Kalidaya, Turis club dan Elektra.

Baca juga: MPR apresiasi Pemerintah selesaikan masalah WNI "overstay" di Saudi

Baca juga: Puan tinjau pelayanan paspor WNI "overstay" di Arab Saudi


"Kami melakukan pemeriksaan berdasarkan permintaan pihak Dubes RI di UEA," ucap Asep.

Kegiatan pengambilan sampel DNA ini berlangsung selama tiga hari dari tanggal 15 sampai 18 Juni, bertempat di Ruang Joko Widodo KBRI Abu Dhabi, disaksikan oleh Konjen RI di Dubai Kartika Chandra Negara.

Pengambilan sampel dilengkapi dengan inform concern yang dilaksanakan dengan teknik buccal swab terhadap 230 orang, terdiri atas 103 ibu dan 1 ayah WNI overstay, serta 126 anak ATT.

Asep menyebut, target pengambilan sampel ini dilakukan kepada 264 orang, yang terdiri atas 120 ibu WNI overystay dan 144 anak ATT.

Dalam kegiatan ini, Tim Dokkes Polri dibantu oleh dokter dari Perhimpunan Dokter Indonesia di Timur Tengah (PDITT) sebanyak lima orang.

"Pengambilan sampel ini merupakan kerja sama dan sinergi dari Kementerian Luar Negeri, Kedubes RI Uni Emrat Arab (UEA) dan Polri yang dikoordinir oleh Divhubinter Polri," papar Asep.

Jenderal bintang dua itu mengatakan, pelaksanaan teknis pemeriksaan DNA akan dilaksanakan di Laboratorium DNA Rolab Dokkes Pusdokkes di Cipinang, Jakarta.

Malam ini, tim Polri yang melakukan pengambilan sampel mendarat di Tanah Air. Dan sampel akan pemeriksaan teknis di Laboratorium DNA Rolab Dokkes Pusdokkes di Cipinang, Jakarta.

"Hasil tes akan diketahui dalam waktu lima sampai dengan tujuh hari," ujar Asep.

Baca juga: Imigrasi-KJRI Jeddah terbitkan paspor WNI "overstay" di Arab Saudi

Kepala Biro Penerangan (Karopenmas) DivHumas Polri Brigjen Pol. Ahmad Ramadhan menyebut, hasil tes DNA ini untuk mencocokkan DNA anak ATT dengan orang tuanya, sehingga anak memiliki identitas siapa orang tuanya.

Tes DNA ini juga menjadi prasyarat untuk mendapatkan dokumen bagi anak tanpa dokumentasi, seperti dokumen keimigrasian. Dengan dokumentasi tersebut dapat membantu pemulangan WNI yang overstay di Timur Tengah.

"Jadi ini operasi kemanusiaan Pusdokkes Polri dan Divhubinter bekerja sama dengan Kementerian Luar Negeri dan Kedubes RI di Riyadh," kata Ramadhan.

Kabag Hubinter Polri Kombes Pol. Audie Latuheru menambahkan, akan berdampak bagi anak-anak dari WNI yang tidak memiliki dokumentasi ini, jika tidak dilakukan operasi kemanusiaan tersebut, mereka terancam terlantar, membuat mereka tidak mendapat pelayanan kesehatan bahkan tidak bisa sekolah di negara Timur Tengah.

"Dengan dokumentasi diri atau identitas diri bahkan anak-anak ini bisa kembali ke Indonesia, setelah hasil tes DNA keluar," jelas Audie.

Pewarta: Laily Rahmawaty
Editor: Chandra Hamdani Noor
Copyright © ANTARA 2023