Jayapura (ANTARA News) - Upaya evakuasi korban penyerangan kelompok sipil bersenjata di Sinak, Kabupaten Puncak, Papua, hari ini ditunda karena kondisi cuaca.

Sumber ANTARA di Makodam XVII Cenderawasih Jumat siang menyatakan, sekarang tim evakuasi dan helikopternya sementara sudah kembali ke Sentani, Jayapura.

Tujuh anggota TNI yang tewas dalam penembakan di Sinak, Sertu Ramadhan, Sertu M Udin, Sertu Frans Hera, Pratu Mustofa, Pratu Ebi Juliana, Praka Jojon Wihardjo, dan Praka Wemprit Tamahihu belum berhasil dievakuasi.

Demikian juga dengan korban dari masyarakat sipil, Yohanis Palimbong, Markus Cavin, Uly, serta Rudy. Jenazah mereka juga belum berhasil dievakuasi.

Seorang korban dilaporkan masih dalam kondisi kritis yakni Yohanis Jhoni.

"Helikopter yang akan melakukan evakuasi saat ini sudah kembali ke Sentani," ungkap sumber tersebut seraya menambahkan bahwa evakuasi akan dilanjutkan Sabtu (23/2).

Pada Jumat pagi, helikopter jenis MI 17 milik Penerbad ditembak kelompok sipil bersenjata (KSB) saat terbang menuju Sinak yang jaraknya sekitar 28 KM atau 10 menit penerbangan dari Mulia hingga menyebabkan tiga crew mengalami cidera.

Akibat penembakan itu kaca depan sebelah kanan helikopter rusak.

Sehari sebelumnya, Kamis (21/2/13), kelompok sipil bersenjata menyerang dan menembaki pos TNI dan Brimob di Sinak, Kabupaten Puncak, dan di Tingginambut, Kabupaten Puncak Jaya.

Penyerangan itu menyebabkan 12 orang tewas, delapan di antaranya anggota TNI dan empat warga sipil serta dua orang lainnya luka-luka.

Tim baru bisa mengevakuasi jenazah Pratu Wahyu Prabowo dan Lettu Inf Reza yang tertembak di Tingginambut, Kabupaten Puncak Jaya.

(E006)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2013