PBB (ANTARA) - Perserikatan Bangsa-Bangsa pada Selasa (20/6) mengatakan ekspor makanan menurun tajam dari puncaknya sebesar 4,2 juta metrik ton pada Oktober 2022 menjadi hanya 1,3 juta metrik ton pada Mei.

Angka pada Mei itu merupakan yang terendah sejak perjanjian biji-bijian Laut Hitam dimulai tahun lalu.

Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres "kecewa" atas keterlambatan inspeksi dan pengecualian pelabuhan Yuzhny/Pivdennyi dari Inisiatif Laut Hitam, kata juru bicaranya, Farhan Haq.

"Ini mengakibatkan pengurangan pergerakan kapal masuk dan keluar dari pelabuhan laut Ukraina, sehingga menurunkan pasokan bahan makanan pokok bagi pasar global," kata Haq

Sekjen Guterres mendesak Rusia dan Ukraina mempercepat operasi dan melakukan yang terbaik untuk memastikan kelanjutan kesepakatan biji-bijian, yang akan berakhir pada 17 Juli.

"Hal ini sangat kritis sekarang karena panen biji-bijian baru telah dimulai di Ukraina dan Federasi Rusia," ujar Haq.

Kesepakatan itu, yang awalnya ditandatangani pada Juli 2022 di Istanbul oleh Turki, PBB, Rusia, dan Ukraina, bertujuan untuk melanjutkan ekspor biji-bijian dari pelabuhan Ukraina. Ekspor sebelumnya terhenti karena konflik antara Rusia dan Ukraina mulai Februari.

Pada 18 Mei, kesepakatan itu diperpanjang selama 60 hari dan memastikan bahwa ekspor biji-bijian dilanjutkan.

Rusia berupaya menghapus hambatan atas ekspor pupuk untuk menyetujui perpanjangan lagi, termasuk penyertaan Bank Pertanian Rusia milik pemerintah dalam sistem pembayaran internasional SWIFT.

Moskow juga menuntut dimulainya kembali ekspor amonia melalui Ukraina.

Meski tidak ada sanksi Barat atas ekspor makanan dan pupuk Rusia, Moskow mengatakan larangan perbankan dan pembayaran terhadap Rusia berdampak pada ekspornya.

Sumber: Anadolu
 

Baca juga: PBB suarakan kekhawatiran terkait pengiriman biji-bijian di Laut Hitam

Baca juga: Rusia ingatkan Barat perjanjian biji-bijian Laut Hitam terancam


 

Kapal gandum dari Ukraina diperiksa sebelum berlabuh di Turki

Penerjemah: Yoanita Hastryka Djohan
Editor: Tia Mutiasari
Copyright © ANTARA 2023