Beijing (ANTARA) - Vietnam meraup lebih dari 500 juta dolar AS (Rp7,47 triliun) dari ekspor durian selama lima bulan pertama 2023 atau naik 18 kali lipat dibandingkan tahun lalu, lapor kantor berita Vietnam News Agency (VNA) pada Selasa (20/6).

Negara tersebut mengekspor lebih dari 65 ribu ton durian dalam periode Januari-Mei 2023. Angka ini naik 41 persen dari total yang dicatat pada 2022, sedangkan China menjadi pembeli 97 persen dari pengiriman durian Vietnam selama periode itu, ungkap Kementerian Pertanian dan Pembangunan Pedesaan Vietnam.

Durian Vietnam memasuki musim panennya pada Mei, sehingga  nilai ekspor buah ini membukukan rekor tertinggi pada 332 juta dolar AS (Rp4,96 triliun) atau 10 kali lipat lebih tinggi dibandingkan angka yang dicatat April.

Menurut data kepabeanan China, kegandrungan warga China kepada buah tropis itu sangat tinggi. Tahun lalu, negara itu mengimpor 825 ribu ton durian.

 
  Dua pekerja di kota Tan Phu, kabupaten Tan Phu, provinsi Dong Nai, Vietnam, pada 16 Juni 2023, mengemas durian untuk diekspor ke China. (VNA/Selebaran melalui Xinhua)


China masih menjadi pasar terbesar untuk buah-buahan dan sayuran Vietnam pada periode Januari-Mei dengan nilai pengiriman mencapai 805 juta dolar AS sehingga menyumbang 59 persen dari total omzet ekspor Vietnam.

Angka itu lebih tinggi dari 53 persen yang dicatat pada periode sama tahun lalu, papar Asosiasi Buah-Buahan dan Sayuran Vietnam.

Nilai ekspor buah-buahan dan sayuran Vietnam berpotensi naik sekitar 20 persen menjadi 4 miliar dolar AS tahun ini.

Hal itu terjadi karena Vietnam diperkirakan bakal mencatat  peningkatan ekspor ke China hingga 2,5 miliar dolar AS, kata Sekretaris Jenderal Asosiasi Buah-Buahan dan Sayuran Vietnam Dang Phuc Nguyen.

Ekspor durian Vietnam diprediksi mencapai angka 1 miliar dolar AS selama 2023. 

 

Pewarta: Xinhua
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2023