Dengan mengajarkan anak tentang kebiasaan makan yang sehat sejak dini, mereka akan memiliki hubungan yang positif dengan makanan hingga tumbuh dewasa
Ternate (ANTARA) - Anggota Komisi V DPR-RI Irine Yusiana Roba Putri meminta agar seluruh elemen di Maluku Utara terus mendukung anak tumbuh sehat dengan mengajarkan kebiasaan hidup sehat sejak dini.

"Dengan mengajarkan anak tentang kebiasaan makan yang sehat sejak dini, mereka akan memiliki hubungan yang positif dengan makanan hingga tumbuh dewasa," kata Irene yang berasal dari Daerah Pemilihan (Dapil) Maluku dalam kegiatan kemitraan di Kabupaten Halmahera Barat, Rabu.

Ia menekankan pentingnya kaum ibu mengatur pola makan anak dengan baik dan benar, karena makanan yang berkualitas dan bergizi adalah landasan kesehatan anak dan manfaatnya dapat dirasakan seumur hidup.

Oleh karena itu, dia berharap perwakilan BKKBN Maluku Utara berkolaborasi melaksanakan kegiatan sosialisasi serta Komunikasi  Informasi dan Edukasi (KIE) Program Bangga Kencana dan Percepatan Penurunan Stunting Bersama Mitra Kerja di Kabupaten Halmahera Barat dan Kota Ternate yang menjadi lokus kegiatan tersebut.

Baca juga: Bappenas memfokuskan penurunan stunting di 12 provinsi prioritas
Baca juga: Ketua DPR ajak masyarakat perangi bahaya stunting pada anak


Kegiatan itu juga dihadiri Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kabupaten Halmahera Barat Novelheins Sakalaty dan Kepala Perwakilan BKKBN Maluku Utara Renta Rego, yang didampingi oleh Ketua Pokja Penguatan Bina Lini Lapangan Jubair Manggis dan Ketua Pokja Pembinaan Keluarga Balita dan Anak Maurend Jully Lesar.

Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Maluku Utara Renta Rego mengatakan berdasarkan hasil Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) Tahun 2022, angka stunting di Maluku Utara turun menjadi 26,1 persen dari angka 27,5 persen pada 2021.

Ia mengatakan penurunan stunting menjadi tugas dan tanggung jawab bersama agar selalu melakukan pendampingan kepada calon pengantin, ibu hamil dan pasca-persalinan, serta keluarga yang memiliki baduta dan balita, agar Maluku Utara bisa menurunkan angka stunting menjadi 14 persen sesuai dengan Perpres Nomor 72 Tahun 2021.

Kini stunting menjadi salah satu masalah yang cukup membahayakan, kata dia,  dan perlu untuk ditangani secara serius. Stunting, lanjut dia, tidak sekedar masalah fisik seseorang tetapi akan meluas menjadi masalah nasional dengan kehilangan generasi (lost generation), sekaligus menjadi beban yang semakin membesar jika tidak dihentikan.

Baca juga: BKKBN: Luasnya perairan jadi salah satu tantangan atasi stunting
Baca juga: Kepala BKKBN Pusat ajak warga Maluku Utara ikut KB

Pewarta: Abdul Fatah
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2023