Untuk membuat bisnis kartu kredit bertahan, saya pikir kita harus memindahkan konsep kartu fisik menjadi seperti kartu virtual atau bentuk lain yang hadir dalam solusi seluler
Jakarta (ANTARA) - Executive Vice President (EVP) Transaction and Banking PT Bank Central Asia Tbk (BCA) Ketut Wijaya menilai bisnis kartu kredit akan berkembang jika bisa mengadopsi digitalisasi.

Pasalnya, nasabah saat ini kian beralih kepada mekanisme pembayaran yang bersifat tanpa kontak (contactless).

"Untuk membuat bisnis kartu kredit bertahan, saya pikir kita harus memindahkan konsep kartu fisik menjadi seperti kartu virtual atau bentuk lain yang hadir dalam solusi seluler," ujar Ketut dalam acara Open Finance Summit 2023 di Jakarta, Rabu.

Dengan perubahan gaya hidup masyarakat tersebut, terutama karena pandemi COVID-19, ia mengungkapkan kepemilikan produk kartu kredit mulai menurun.

Berdasarkan data Asosiasi Kartu Kredit Indonesia (AKKI), kepemilikan kartu kredit mencapai puncak pada 2019 (sebelum pandemi) yakni sebanyak 17,49 juta dengan jumlah transaksi 340,25 juta senilai Rp332,64 triliun.

Jumlah kepemilikan kartu kredit tersebut kian menurun menjadi 16,94 juta kartu di tahun 2020, 16,51 juta kartu pada 2021, serta 16,88 juta kartu tahun 2022.

Sementara, tren jumlah dan nilai transaksi bervariatif pada tahun 2020 menjadi 268,21 juta transaksi senilai Rp231,55 triliun dan 2021 naik menjadi 277,05 juta transaksi sebesar Rp237,75 triliun, dan menurun di tahun 2022 menjadi 246,64 juta transaksi senilai Rp226,05 triliun.

Maka dari itu, Ketut menyebutkan digitalisasi merupakan tren yang tidak bisa dihindari lantaran kepemilikan mobile banking semakin meningkat di tengah penurunan tren kepemilikan kartu kredit tersebut.

Senada, EVP Digital Business PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI Rian Kaslan melihat pergeseran penggunaan kartu kredit secara fisik dan mesin pembayaran electronic data capture (EDC), meski bisnis tersebut masih merupakan bisnis yang kuat bagi BNI.

"Bahkan, mesin EDC sekarang penggunaannya menjadi cenderung tanpa kontak, seperti penggunaan kartu dalam transaksi yang kita lihat di e-commercce," ucapnya dalam kesempatan yang sama.

Tak hanya dalam transaksi pembayaran, Rian menuturkan masyarakat kini cenderung menarik uang tunai di ATM tanpa kartu, sehingga tren tersebut terus dicermati para pemain di bisnis kartu fisik.

Baca juga: Keseluruhan transaksi kartu kredit pemerintah diproses dalam negeri
Baca juga: Presiden Jokowi: Inovasi sistem pembayaran digital perlu diperkuat
Baca juga: BCA dan tiket.com luncurkan kartu kredit bantu pulihkan pariwisata

Pewarta: Agatha Olivia Victoria
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2023