Palembang (ANTARA) - Sebanyak 338 calon haji kelompok terbang 24 mulai masuk asrama haji Embarkasi Palembang, Sumatera Selatan untuk mempersiapkan diri sebagai kloter terakhir dari tempat itu berangkat ke Tanah Suci pada Jumat (23/6) sore.

“Kloter 24 yang merupakan kuota tambahan Provinsi Sumatera Selatan yang telah masuk asrama haji Embarkasi Palembang pada Kamis siang. Kloter 24 berjumlah 338 orang dengan rincian 254 jamaah asal Sumsel, 80 jamaah Babel dan empat petugas kloter,” kata Kepala Bidang Penyelenggara Haji dan Umroh Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kemenag) Provinsi Sumatra Selatan Armet Dachil di Palembang, Kamis.

Ia menjelaskan Sumsel mendapatkan kuota tambahan 296 calon haji, namun terpenuhi hanya 254 orang. Khusus kuota tambahan Sumsel berasal dari 17 kabupaten/kota.

“Jamaah kloter tersebut akan diterbangkan esok pada 23 Juni dengan menggunakan maskapai Garuda pada 17.50 WIB,” katanya.

Baca juga: Kemenag Situbondo memberangkatkan 47 calon haji dari kuota tambahan

Terkait hari terakhir kedatangan jamaah calon haji gelombang kedua, ia mengatakan karena masih ada kuota tambahan yang mendarat di Jeddah, maka pihak Arab Saudi mengizinkan pendaratan pesawat di Bandara King Abdul Aziz Jeddah hingga 24 Juni 2023.

Secara keseluruhan, Indonesia tahun ini mendapat kuota tambahan dari Arab Saudi 8.000 calon haji.

Kuota calon haji reguler tambahan diperuntukkan jamaah calon haji reguler berdasarkan urutan nomor porsi berikutnya yang meliputi, jamaah calon haji reguler yang saat pelunasan tahap sebelumnya mengalami kegagalan sistem, jamaah calon haji cadangan yang telah melakukan pelunasan, jamaah calon haji reguler nomor urut porsi berikutnya setelah jamaah calon haji cadangan.

Total calon haji yang sudah diberangkatkan melalui Embarkasi Palembang 7.896 orang dengan rincian, Sumsel 6.722 orang, Babel 1.065 orang, dan petugas kloter 109 orang.

Baca juga: Pemkab Ponorogo berangkatkan 69 calon haji menuju Tanah Suci
Baca juga: Wamenag Zainut akui pelaksanaan haji tahun ini banyak tantangan

Pewarta: Ahmad Rafli Baiduri
Editor: M. Hari Atmoko
Copyright © ANTARA 2023