Tanjung Selor (ANTARA) - Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara) meraih penghargaan sebagai provinsi terbaik ketiga dalam pencapaian penurunan angka stunting menurut data Studi Status Gizi Indonesia (SSGI) 2022.

“Selamat, karena telah bekerja keras, sehingga meraih posisi tiga terbaik nasional menurunkan stunting,” kata Sekretaris Utama BKKBN RI Tavip Agus Rayanto di Tarakan, Jumat malam.

Piagam penghargaan dari pemerintah untuk Provinsi Kaltara diserahkan oleh Sekretaris Utama BKKBN RI Tavip Agus Rayanto mewakili Kepala BKKBN RI Hasto Wardoyo kepada Wakil Gubernur (Wagub) Kaltara Yansen TP pada kegiatan Gala Dinner Semesta Mencegah Stunting - Bulan Bakti Pancasila, Gotong Royong Mencegah Stunting di Hotel Tarakan Plaza Kota Tarakan, Jumat malam.

Baca juga: Kaltara berhasil menekan angka prevalensi stunting 5,4 persen

Tavip Agus Rayanto mengatakan menurut SSGI Kementerian Kesehatan, prevalensi stunting di Indonesia mencapai 21,6 persen pada 2022. Angka ini merupakan yang terendah dalam satu dekade terakhir.

Provinsi Kaltara mampu menurunkan stunting hingga 5,4 persen, dari 27,5 persen pada 2021 menjadi 22,1 pada 2022, dan masuk dalam tiga besar nasional provinsi di Indonesia dengan penurunan stunting di atas 5 persen.

Provinsi dengan tingkat penurunan tertinggi adalah Sumatera Selatan, yakni turun 6,2 persen dari 24,8 persen pada 2021 menjadi 18,6 persen pada 2022. Urutan kedua, Kalimantan Selatan, yakni turun 5,4 persen dari 30 persen pada 2021 menjadi 24,6 pada 2022.

Wagub Kaltara Yansen TP mengatakan capaian tersebut merupakan buah kerja keras seluruh pihak, dimulai sejak terbitnya Peraturan Presiden Nomor 72 Tahun 2021 tentang Percepatan Penurunan Stunting yang Holistik, Integratif, dan Berkualitas melalui Koordinasi, Sinergi, dan Sinkronisasi di Antara Pemangku Kepentingan.

“Ini merupakan salah satu bentuk upaya Pemerintah dalam mengurangi angka stunting di Indonesia,” ujarnya.

Wagub mengatakan sisa waktu kurang dari dua tahun untuk mencapai target penurunan stunting secara Nasional, yaitu 14 persen pada 2024, merupakan tantangan besar.

Namun, ia optimistis target tersebut dapat dicapai bahkan lebih rendah dari 14 persen. Sebab, seluruh komponen yang terlibat dalam penanganan stunting di Kaltara telah siap.

Baca juga: Prevalensi stunting di Kaltara masih tinggi

Baca juga: Wagub Kaltara optimistis kemiskinan dan stunting dapat dihilangkan


“Penurunan stunting di Kaltara melibatkan banyak pihak, termasuk Pemerintah Daerah hingga desa/kelurahan, akademisi, media, swasta, lembaga swadaya masyarakat, dan mitra pembangunan lainnya,” tutur dia.

Bahkan, puluhan dunia usaha atau investor yang menanamkan modalnya di Kaltara diundang secara khusus pada Gala Dinner Semesta Mencegah Stunting untuk menyatukan pemahaman serta langkah konkret dalam upaya terus menurunkan stunting di Kaltara yang jumlahnya mencapai 3.700 anak.

“Jika dunia usaha atau investor di Kaltara ikut bergerak bersama Pemerintah dan Pemerintah Daerah, saya optimistis stunting dapat selesai dan kita tekan hingga nol kasus sebelum 2024,” kata Wagub Kaltara.

Pewarta: Muh. Arfan
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2023