Ini mewakili 94 persen pangsa sistem pembayaran ritel nasional
Jakarta (ANTARA) - Deputi Gubernur Bank Indonesia (BI) Filianingsih Hendarta menyatakan perkembangan sistem pembayaran selama lima tahun terakhir memberikan bukti nyata peran sentral dalam implementasi DPI (digital public infrastructure/infrastruktur digital).

Pencapaian tersebut tidak lepas dari implementasi Blueprint Payment System 2024-2045 yang telah menghasilkan sejumlah milestones.

“Pertama ialah reformasi regulasi. BI telah menerbitkan beberapa peraturan dan berbagai aturan operasional bersama dengan Asosiasi Sistem Pembayaran (ASPI/Asosiasi Sistem Pembayaran Indonesia), serta industri dan kementerian terkait untuk memperkuat ekosistem sistem pembayaran Indonesia secara keseluruhan,” ujarnya dalam acara Global Partnership for Financial Inclusion (GPFI) Symposium yang dipantau secara virtual di Jakarta, Sabtu.

Milestone kedua adalah adanya infrastruktur sistem pembayaran dengan peluncuran Fast Payment (BI Fast) pada tahun 2021. Transaksi BI Fast disebut terus meningkat secara volume maupun nominal, bahkan melebihi pangsa transfer online secara nominal.

Sejak awal implementasi hingga Mei 2023, lanjut dia, total transaksi BI Fast telah mencapai lebih dari 1,5 miliar transaksi dengan nilai Rp4 triliun.

Di sisi lain, jumlah bank yang tergabung dalam keanggotaan Fast Payment Infrastructure turut bertambah menjadi 123 anggota. “Ini mewakili 94 persen pangsa sistem pembayaran ritel nasional,” ucap Filianingsih.

Adapun milestone ketiga adalah standardisasi sistem pembayaran nasional melalui standar pembayaran QR (Quick Response) Code atau QRIS pada tahun 2020 yang telah digunakan secara meluas dan diterima semua kalangan.

Berdasarkan data hingga Mei 2023, merchant QRIS telah mencapai 25,6 juta merchant dengan total pengguna 33,7 juta. BI dinyatakan akan terus mendorong peningkatan penggunaan QRIS dengan target 45 juta pengguna dan 1 miliar transaksi pada akhir tahun 2023.

Inisiatif QRIS juga diperkuat melalui implementasi QR lintas batas. Salah satu program yang telah dilakukan adalah implementasi QR lintas batas dengan Thailand dan Malaysia.

“Mudah-mudahan akhir tahun ini sudah ada koneksi dengan Singapura. Kami juga sudah membuat MOU (Memorandum of Understanding) dengan RBI (Reserve Bank of India) dan juga dengan BOK (Bank of Korea) dan juga dengan METI (Ministry of Economy, Trade and Industry) Jepang. Mudah-mudahan ke depannya kita juga punya koneksi dengan Jepang, India, Korea, dan negara lainnya,” ujar dia.

Baca juga: BI: QRIS bisa untuk transfer, tarik, dan setor tunai mulai Agustus
Baca juga: OJK optimis peningkatan transaksi keuangan digital terus berlanjut


Pewarta: M Baqir Idrus Alatas
Editor: Ahmad Wijaya
Copyright © ANTARA 2023