Ini angin segar dan kami kembali bergairah.
Cianjur (ANTARA) - Pelaku pariwisata kembali bergairah setelah Pemerintah Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, melaksanakan program 1.000 kilometer jalan beton. Kebijakan ini dirancang untuk memacu perekonomian agar lebih merata karena marga menuju objek wisata menjadi prioritas.

Selama beberapa tahun terakhir objek wisata baru, terutama di wilayah selatan yang memiliki berbagai keindahan termasuk objek wisata alam seperti air terjun, sulit berkembang karena tidak ditunjang dengan infrastruktur jalan yang baik.

Wisatawan yang sempat ramai datang ketika baru mengenal objek wisata di Cianjur, tidak lagi datang karena harus menempuh waktu yang lama dengan medan jalan yang sulit dilalui kendaraan roda dua dan roda empat, meskipun objek wisata di Cianjur begitu memikat.

Sulit berkembangnya objek wisata alam mulai dari air terjun, pantai, dan wisata alam buatan dan dikelola secara swadaya, yang terdapat hampir di setiap kecamatan di wilayah selatan Cianjur, membuat pengelola dan pelaku pariwisata putar otak dengan harapan wisatawan terus berdatangan.

Berbagai sarana dan prasarana penunjang, termasuk menampilkan seni budaya khas Cianjur, hanya berlangsung sesaat sehingga wisatawan tidak pernah lagi datang. Karena, kerusakan jalan utama menuju objek wisata bertambah parah dan tidak kunjung tersentuh perbaikan.

Hingga akhirnya Pemkab Cianjur pada awal tahun 2023 meminjam uang Rp150 miliar ke bank khusus untuk membangun puluhan kilometer jalan yang diprioritaskan menuju objek wisata, sebagai upaya pemulihan perekonomian dan meningkatkan kunjungan wisatawan ke Cianjur.

Prioritas pembangunan jalan sepanjang 73 kilometer milik kabupaten itu menjadi angin segar bagi pelaku pariwisata yang nyaris sempat putus asa karena sepinya wisatawan. Kini, mereka kembali berbenah menyambut asa baru setelah fasilitas penunjang utama dibangun pemerintah daerah.

Kesabaran yang akhirnya berbuah manis. Pembangunan jalan sebagai penunjang objek wisata segera terwujud karena pemerintah daerah menepati janji membangun jalan menuju objek wisata.

"Ini angin segar dan kami kembali bergairah," kata Ketua Kelompok Penggerak Pariwisata Cianjur, Yuce.
Bupati Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, Herman Suherman. ANTARA/Ahmad Fikri
Program Bupati Cianjur Herman Suherman atau yang dikenal dengan "Manjur 1.000 Kilometer Jalan Beton" itu memiliki keterkaitan dalam melanjutkan pembangunan infrastruktur untuk mengurangi kesenjangan serta mendukung peningkatan dan pemerataan pembangunan bidang pendidikan, kesehatan, dan ekonomi.

Program Manjur 1.000 km Kabupaten Cianjur terdiri atas jalan kabupaten, jalan lingkungan atau kawasan permukiman, dan perdesaan. Pencapaian kinerja program tersebut sampai dengan tahun kedua pelaksanaan RPJMD 2021-2026 tepatnya bulan Mei 2023 sudah mencapai 502,46 kilometer atau 50,25 persen.

Adapun rinciannya terdiri atas peningkatan jalan kabupaten mencapai 104,64 kilometer, pemeliharaan jalan kabupaten mencapai 192 kilometer, jalan lingkungan permukiman mencapai 82,58 kilometer, dan jalan lingkungan perdesaan mencapai 123,24 kilometer yang sebagian besar membentang di wilayah utara dan selatan.

Pencapaian tersebut sudah melebihi target tahun ke-2 pelaksanaan RPJMD 2021-2026. Dengan adanya program 1.000 kilometer jalan beton, diharapkan juga dapat meningkatkan IPM Kabupaten Cianjur karena infrastruktur jalan dapat menunjang sektor pendidikan, kesehatan, dan ekonomi.

Program pemerintah daerah itu, ibarat "setali mata uang" dalam pemulihan cepat perekonomian di Cianjur. Pembangunan infrastruktur jalan dibarengi dengan pemberdayaan 10.000 usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) diarahkan untuk meningkatkan berbagai kegiatan termasuk di objek wisata sebagai penunjang.

UMKM di Kabupaten Cianjur diarahkan meningkatkan berbagai sektor ekonomi, mulai dari sektor pertanian, pariwisata, perikanan, dan industri dengan berbasis potensi lokal sehingga keberadaan produk unggulan menjadi buruan wisatawan yang datang.

Program ini dapat untuk menunjang pelatihan, akses permodalan, peningkatan kelas UMKM, pendampingan administrasi, kemudahan perizinan, penguatan kelembagaan, hingga pengembangan usaha.

Sampai dengan tahun kedua pelaksanaan RPJMD 2021-2026, jumlah UMKM baru yang terbentuk mencapai 18,98 persen atau 18.698 UMKM dengan rincian pada tahun pertama mencapai 12.431 UMKM dan tahun kedua hingga bulan Mei 2023 mencapai 6267 UMKM.

Pencapaian ini telah melebihi target akhir RPJMD, yang menunjukkan bahwa UMKM di Kabupaten Cianjur terus berkembang dan memiliki peran penting sebagai penunjang pariwisata guna memacu perekonomian daerah.

Secara bertahap, jalan yang rusak di seluruh wilayah Cianjur akan diperbaiki sebagai upaya pemerataan pembangunan guna pemulihan perekonomian.

"... sehingga lirik lagu "Semalam di Cianjur' akan menjadi Bermalam-malam di Cianjur," ujar  Herman Suherman.

Gayung pun bersambut. Sebelum akhir tahun 2022, Pemerintah Provinsi Jawa Barat menargetkan perbaikan jalan milik provinsi yang membentang di wilayah selatan Cianjur dapat selesai sepenuhnya. Bahkan, Gubernur Jabar Ridwan Kamil memantau langsung  pembangunan jalan itu.

Kang Emil, sapaan Ridwan Kamil, mengakui perbaikan jalan sempat terganggu selama pandemi akibat anggaran sebesar Rp5 triliun dialihkan untuk penanganan pandemi COVID-19.

Pemprov Jabar kembali menggulirkan dana untuk perbaikan dan pembangunan jalan milik provinsi yang kondisinya rusak di Cianjur sepanjang puluhan kilometer yang membentang mulai dari Kecamatan Cibeber sampai Sindangbarang yang seharusnya bisa tuntas 2 tahun lalu.

Pemprov Jabar menggelontorkan dana Rp33,5 miliar untuk perbaikan jalan provinsi yang membentang di jalur selatan Cianjur. Perbaikan jalan tersebut menggunakan APBD murni Provinsi Jabar 2022, dengan tahapan pengerjaan yang dibagi menjadi empat ruas yaitu Cibeber, Cibeber-Sukanagara, Sukanagara dan Sukanagara-Sindangbarang sepanjang 28 kilometer.

Perbaikan mulai dari Jalan Raya Cibeber sepanjang 1,32 kilometer, Jalan Cibeber-Sukanagara sepanjang 10,57 kilometer, Jalan Raya Sukanagara sepanjang 2,07 kilometer dan Jalan Sukanagara-Sindangbarang sepanjang 14,24 kilometer.

Pembenahan jalan memang belum bisa dilakukan optimal sehingga sebagian jalan masih dilakukan tambal sulam karena anggaran untuk perbaikan jalan yang terbatas.

Perbaikan jalan provinsi yang membentang di wilayah selatan Cianjur itu nantinya dapat memudahkan pencapaian target pemerintah daerah untuk mendongkrak angka kunjungan wisatawan ke Cianjur dan mempercepat   pemulihan ekonomi.


Editor: Achmad Zaenal M


 

Editor: Achmad Zaenal M
Copyright © ANTARA 2023