Jakarta (ANTARA News) - Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) saat ini terus menyelidiki kasus penembakan di Papua yang menewaskan delapan orang anggota TNI dan empat orang warga sipil.

"Kita terus melakukan penyelidikan terhadap kelompok-kelompok yang sudah kita ketahui, saya sudah infokan Kapolda untuk ditangkap. Kita perlu koordinasi baik antar instansi terkait medannya luar biasa di sana," kata Kepala Badan Reserse dan Kriminal (Bareskrim) Mabes Polri, Komjen Pol Sutarman di Jakarta, Selasa.

Polri juga belum ada tim khusus yang dilakukan bersama TNI, dan Bareskrim Mabes Polri dibantu oleh Polda Papua, katanya.

"Kita sudah tahu koordinatnya mereka, sudah tahu posisinya, sudah tahu senjata yang digunakan dan jumlahnya, tapi untuk masuk ke wilayah tersebut perlu pertimbangan matang," kata Sutarman.

Sementara korban TNI yang tewas pada insiden penembakan di Papua yang disampaikan Mabes Polri adalah, Pratu Wahyu Prabowo, Sertu Udin, Sertu Frans, Sertu Romadhon, Pratu Mustofa, Sertu Edy, Praka Jojon dan Praka Wempi.

Sedangkan dari warga sipil yang tewas empat orang, yakni Joni, Ronda, Rangka dan Santi. Peristiwa terjadi di Distrik Tingginambut, Kabupaten Puncak Jaya dan Distrik Sinak Kabupaten Puncak, Papua pada Kamis (21/2).
(S035)

Editor: Desy Saputra
Copyright © ANTARA 2013