salah seorang ABK atas nama Sumantri (35), tenggelam dan meninggal dunia
Banyuwangi (ANTARA) - Tim SAR gabungan Banyuwangi, Jawa Timur, mengevakuasi 29 orang nelayan setelah kapal motor mereka kandas akibat menghantam batu karang Perairan Laut Plengkung Sawoan, G-Land Alas Purwo, Sabtu.

Koordinator Pos SAR Banyuwangi Wahyu Setia Budi mengatakan, Kapal Motor (KM) Sumber Berkat A rute Pekalongan, Jawa Tengah, menuju Tanjung Wangi Banyuwangi, itu mengalami kecelakaan laut terjepit batu karang dan kandas sekitar pukul 01.00 WIB dini hari.

"Informasi yang kami terima, setelah kapal nelayan tersebut kandas, pada pukul 09.00 WIB pagi, sejumlah ABK berusaha turun dan berenang ke bibir pantai yang berjarak sekitar 300-400 meter, tapi salah seorang ABK atas nama Sumantri (35), tenggelam dan meninggal dunia," kata Wahyu saat dihubungi dari Situbondo, Jatim, Sabtu malam.

Baca juga: Dua kapal nelayan di Mandiangin Pasaman Barat-Sumbar karam
Baca juga: Kapal pengangkut kopra karam saat tiba di dermaga Kuala Tungkal


Menurut dia, semula Pos Keamanan Laut Terpadu (Poskaladu) Grajakan menerima informasi dari Danposal Pancer bahwa terjadi kecelakaan laut KM Sumber Berkat A yang dinakhodai Wakirin, kandas di Perairan Laut Plengkung Sawoan G-Land ,Desa Resots Pancur, Kecamatan Tegaldlimo.

Mengetahui informasi tersebut, lanjut dia, petugas dari Poskamladu Grajagan dan Polairud di wilayah itu memberikan pertolongan mengevakuasi ABK termasuk korban meninggal dunia akibat tenggelam saat berenang ke tepi pantai.

ABK atas nama Sumantri (35) yang meninggal dunia langsung dibawa RSUD Blambangan, dan selanjutnya akan dibawa ke rumah duka, Jalan Raya Bogor Gang Pule 2 RT 08/10, Kampung Rambutan, Jakarta Timur.

"Sampai dengan malam ini ada 8 ABK termasuk nakhoda bertahan di atas kapal, sedangkan 21 ABK lainnya termasuk korban meninggal sudah diievakuasi," kata Wahyu.

Baca juga: Tim gabungan perluas pencarian korban kapal karam di perairan Mentawai
Baca juga: Tim SAR gabungan evakuasi tiga awak kapal yang karam
Baca juga: Kapal berpenumpang tujuh orang karam di perairan Kepulauan Seribu

Pewarta: Novi Husdinariyanto
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2023