Tanjung Selor (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Nunukan menetapkan status tanggap darurat banjir di tiga kecamatan selama 14 hari akibat meluapnya Sungai Sembakung merendam Kecamatan Sembakung, Kecamatan Sembakung Atulai, dan Kecamatan Lumbis.

“Status tanggap darurat bencana alam banjir untuk tiga kecamatan itu berlaku 14 hari sejak 21 Juni sampai 4 Juli 2023,” kata Bupati Nunukan, Kaltara, Asmin Laura di Nunukan, Ahad.

Bupati Nunukan menyebut air Sungai Sembakung mulai meluap sejak 18 Juni dikarenakan adanya kiriman banjir dari Malaysia dan intensitas hujan yang tinggi hampir di semua wilayah kecamatan di daerah aliran sungai (DAS) Sembakung.

Selama masa tanggap darurat, Pemkab Nunukan melakukan evakuasi korban dan barang, membuka posko pengungsian, membuka dapur umum, pemenuhan kebutuhan dasar, distribusi bantuan, pembersihan setelah banjir.

Baca juga: Banjir Sembakung Nunukan menyebabkan akses jalan belum dapat dilalui

Baca juga: Empat desa terendam banjir di Sembakung Nunukan


“Tim penanggulangan bencana di lapangan juga memantau wilayah terdampak, pembaruan data harian, pelaporan rutin Pusdalops ke Provinsi dan BNPB serta pelayanan kesehatan,” kata Bupati Nunukan.

Pada Jumat (23/6), Pemkab Nunukan mengirim dan mendistribusikan bantuan sembako serta mengirim 30 personel gabungan dari BPBD, Palang Merah Indonesia, dan Taruna Siaga Bencana (Tagana) ke Kecamatan Sembakung, Kecamatan Sembakung Atulai, dan Kecamatan Lumbis.

Bantuan disalurkan ke 1.885 Kepala Keluarga (KK) terdampak di tiga kecamatan tersebut. Tiap KK mendapatkan satu karung beras ukuran 25 kilogram (kg), satu bungkus minyak goreng, satu dus mie instan, satu kg gula pasir, satu bungkus kopi, satu kotak teh, satu kaleng ikan kaleng kemasan, dan satu dus air mineral.

“Pemkab Nunukan melalui melalui Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian juga mengirimkan bantuan sebanyak 1 ton beras,” demikian Bupati Nunukan.

Sebagai informasi, banjir ini merendam tujuh di Kecamatan Lumbis. Dengan rincian 368 KK, 1.228 jiwa dan 208 unit rumah.

Di Kecamatan Sembakung Atulai sebanyak empat desa yang terdampak. Pertama, Desa Liuk Bulu dengan jumlah 60 KK, 200 jiwa, 30 unit rumah. Sebanyak 10 jiwa sebelumnya telah mengungsi. Kedua, Desa Binanun dengan 80 KK, 300 jumlah jiwa, 45 unit rumah. Ketiga, Desa Pulau Keras 106 KK, 400 jiwa, dan 61 unit rumah. Keempat, Desa Lubok Buat sebanyak 31 KK, 60 jiwa, dan 18 unit rumah.

Di Kecamatan Sembakung, banjir ini meredam enam desa, dan berdampak kepada 1.240 KK, 4.371 jiwa, 120 unit rumah.

Dilaporkan pula, sebanyak 25 KK terdiri atas 89 jiwa warga Desa Tujung dan Desa Lubuk direlokasi ke perkampungan yang lebih aman banjir.*

Baca juga: Kabupaten Malinau dan Nunukan terendam banjir

Baca juga: Ratusan rumah di sembakung dan sembakung Atulai masih terendam air

Pewarta: Muh. Arfan
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2023