Jakarta (ANTARA) - Ketua Indonesia Police Watch (IPW) Sugeng Teguh Santoso di Jakarta, Minggu menilai Kapolri Jenderal Pol. Listyo Sigit Prabowo sukses menghadirkan terobosan perbaikan layanan kepolisian yang berasal dari keluhan masyarakat.

Menurut Sugeng, pernyataan Kapolri yang menyoroti persoalan layanan Polri salah satunya SIM menjadi perhatian sejumlah pihak. Dengan tegas Kapolri mengkritisi layanan pembuatan SIM dan memerintahkan Kakorlantas melakukan perbaikan.

“Intinya Pak Kapolri ingin menekankan, bahwa melayani masyarakat adalah salah satu tugas utama dari Polri. Dalam pelayanan ini yang diutamakan adalah masyarakat,” ujarnya.

Sugeng menyebut,upaya Kapolri mengkritik dan mengevaluasi anggotanya merupakan hasil dari mendengarkan keluhan masyarakat atas pelayanan Polri dalam berbagai hal.

Baca juga: Kapolri ingatkan jajaran untuk tinggalkan zona nyaman

Kapolri, kata Sugeng, menegaskan kepada anggotanya pelayanan kepada masyarakat jangan sampai menimbulkan persoalan yang menyulitkan masyarakat. Seperti halnya tes ujian mendapatkan SIM yang kerap dikeluhkan masyarakat karena dinilai sulit.

"Seperti tes kendaraan untuk memperoleh SIM, ya yang harus zig-zag, dan mengendarai angka delapan. Itu tentu sulit, dan tidak perlu dilakukan," kata Sugeng.

Menurut dia, upaya evaluasi oleh Kapolri didorong dengan hadirnya program 'Jumat Curhat' yang bisa bersinergi dalam rangka merespon dengan cepat masalah di masyarakat. Supaya bisa melakukan evaluasi untuk melayani lebih cepat dan tepat.

“Karena itu, Jumat Curhat adalah satu program yang sangat strategis penting dan dapat dilakukan secara konsisten,” kata Sugeng.

Dengan program Jumat Curhat itu, kata dia, masyarakat merasa diayomi dan didengar, hal ini akan meningkatkan kepercayaan publik kepada kepolisian ini penting.

Ia menyebut, dengan program Jumat Curhat, polisi akan mendapatkan banyak informasi satu bahan untuk mengatasi kamtibmas menjaga keamanan.

“Dengan Jumat Curhat terjalin satu komunikasi satu tujuan sehingga masyarakat akan berada di depan dalam membantu tugas kepolisian," ujarnya.

Sugeng memandang, ke depan program 'Jumat Curhat' ini bisa diperkuat dengan kehadiran Polisi RW yang sedang digencarkan oleh Kabaharkam Polri, Komjen Pol Fadil Imran. Sehingga bisa saling bersinergi antara program dan peran anggota.

Oleh karena itu, lanjut dia, Kapolri harus menekankan pimpinan satuan kerja (Satker) untuk serius memperhatikan ini.

“Apalagi Jumat Curhat kompatibel dengan program polisi RW Kabaharkam. Ini bisa dijadikan sebagai, inisiator, motiviator, dan fasilitator untuk menampung permasalahan yang ada di masyarakat,” kata Sugeng.

Sebelumnya, Rabu (21/6), Kapolri Listyo Sigit Prabowo perintahkan kepada seluruh jajarannya mulai berbenah. Melakukan perbaikan sistem birokrasi pelayanan masyarakat. Tidak terkecuali, dalam pembuatan Surat Izin Mengemudi (SIM) sampai urus surat kendaraan.

"Kalau kita lihat, pembuatan SIM juga masih sulit. Laporan kasus juga sama, balik nama kendaraan dan seterusnya. Dan tentunya kita akan selalu lakukan perbaikan," kata Sigit dalam pidato sambutan Upacara Wisuda STIK Polri saat pidato dikutip lewat kanal youtube Sekolah Tinggi Ilmu Kepolisian.

Sigit mengingatkan, tujuan dilaksanakan ujian SIM adalah demi keselamatan para pengguna jalan. Sebagai bentuk tes untuk bagaimana membuktikan keterampilan saat mengendarai kendaraan.

Baca juga: Kapolri gaungkan Pemilu damai di acara "fun walk" lintas elemen
Baca juga: Polri gelar bakti kesehatan hingga pelatihan bantuan hidup dasar


Pewarta: Laily Rahmawaty
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2023