Jakarta (ANTARA) - Direktur Penyediaan Tenaga Kesehatan Kemenkes RI Oos Fatimah Rosyati mengatakan pihaknya memprioritaskan putra dan putri daerah untuk dapat mengikuti Program Bantuan Pendidikan Dokter Spesialis dan Subspesialis (PPDS-Subspesialis) dan Kedokteran Keluarga Layanan Primer (KKLP).
 
"Putra dan putri daerah menjadi prioritas, terutama di tempat yang kekurangan dan membutuhkan tenaga kesehatan (nakes)," katanya dalam konferensi pers yang diikuti secara daring di Jakarta, Senin.
 
Ia mengatakan putra daerah di wilayah yang mengalami keterbatasan nakes mendapatkan prioritas dalam proses seleksi peserta PPDS-Subspesialis dan KKLP.
 
Selain itu, sambungnya, calon peserta yang berasal dari wilayah daerah terpencil perbatasan kepulauan (DTPK) juga mendapatkan prioritas dalam proses seleksi program tersebut.

"Sehingga dalam program beasiswa ini juga ada upaya distribusi kader nakes di berbagai daerah, salah satunya dengan prioritas scoring ini," ujarnya.

Baca juga: Kemenkes buka pendaftaran PPDS-Subspesialis dan KKLP periode II 2023
 
Dia menyebutkan sejumlah daerah seperti Papua, Papua Barat, Maluku, dan Maluku Utara yang mengalami kekurangan tenaga dokter spesialis mendapatkan kuota khusus.
 
Pada tahun ini, pihaknya telah menyiapkan 100 kuota khusus bagi calon penerima PPDS-Subspesialis dan KKLP dari sejumlah daerah tersebut, dari total 2.170 kuota keseluruhan pada tahun ini.
 
"Sebelumnya, pada periode I 2023 ini, sejumlah 22 kuota beasiswa telah diterima oleh dokter yang berasal dari Papua," tuturnya.
 
Selain itu, terdapat program pemantapan dan perlakuan khusus bagi para dokter yang berasal dari sejumlah daerah tersebut, agar mendapatkan pengalaman, pengetahuan, dan persiapan yang matang sebelum kembali ke daerah masing-masing.
 
PPDS-Subspesialis dan KKLP adalah program yang dilakukan Kemenkes RI sebagai upaya transformasi kesehatan, di mana program tersebut menjadi bagian dari salah satu pilar kunci dari enam pilar transformasi kesehatan, yakni transformasi SDM kesehatan.

Baca juga: Kemenkeu targetkan 1.000 penerima beasiswa LPDP studi dokter spesialis
Baca juga: Bergotong royong penuhi kebutuhan dokter spesialis
Baca juga: Fellowship dokter spesialis Kemenkes jaring 1.258 peserta

Pewarta: Sean Filo Muhamad
Editor: M. Hari Atmoko
Copyright © ANTARA 2023