Ada masyarakat yang memiliki memori kolektif masa lalu yang kurang baik akibat pelanggaran HAM berat.
Jakarta (ANTARA) - Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (Kemenkop UKM) turut serta memulihkan perekonomian masyarakat korban pelanggaran HAM berat di Aceh, yakni di Kabupaten Pidie, Kabupaten Aceh Utara, dan Kabupaten Aceh Selatan dengan mengkapitalisasi bantuan langsung melalui wadah koperasi.

“Ada masyarakat yang memiliki memori kolektif masa lalu yang kurang baik akibat pelanggaran HAM berat, dan itu saya kira harus juga kita address dengan pengembangan ekosistem ekonomi,” kata Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki, saat dikonfirmasi ANTARA di Jakarta, Selasa.

Menteri Teten yang tengah berkunjung ke Kabupaten Pidie itu menuturkan bahwa pihaknya bekerja sama dengan Dinas Koperasi dan UKM di Pidie, Aceh, telah mengidentifikasi potensi komoditas lokal dan masyarakat sekitar di tiga lokasi pelanggaran HAM berat, yaitu Kabupaten Pidie, Kabupaten Aceh Utara, dan Kabupaten Aceh Selatan.

“Kami kemudian melakukan kegiatan pendampingan, penyusunan model bisnis melalui kolaborasi dengan Kementerian Pertanian dan K/L lainnya untuk mengkapitalisasi bantuan langsung melalui wadah koperasi,” ujarnya.

Di Pidie, misalnya, ada Rumoh Geudong dan Pos Sattis dengan potensi ekonomi lokal, yakni padi, kakao, dan melinjo. Di wilayah tersebut terdapat Koperasi Serba Usaha Beudoh Beusare yang berdiri sejak tahun 2009 dan beranggotakan 94 orang mayoritas petani padi.

Menteri Teten menilai koperasi tersebut potensial dikembangkan sebagai wadah berbentuk badan usaha bagi para korban dalam upaya peningkatan nilai tambah dari bantuan yang telah diberikan oleh Kementerian Pertanian sebelumnya.

Bantuan yang sifatnya individu juga diberikan kepada perorangan secara persuasif dan edukatif melalui sosialisasi untuk berkoperasi. Sedangkan bantuan yang diberikan oleh Kementan berupa traktor tangan dan bantuan sapi untuk budi daya sebanyak 30 ekor kepada dua korban (20 sapi dan 10 sapi).

Pengembangan usaha melalui koperasi, kata Teten, juga dilakukan kepada Koperasi Beudoh Beusare meliputi peningkatan kapasitas produksi gabah, pengembangan unit usaha budi daya sapi dengan pembangunan kandang sapi.

Kemudian dengan pengembangan unit usaha pengangkutan gabah, pengembangan unit usaha simpan pinjam syariah, perluasan kemitraan dengan Koperasi Jasa Penggilingan Padi yang ada di sekitar Kabupaten Pidie, pengembangan produk beras dalam kemasan, yang akan dituangkan ke dalam rencana usaha (business plan) koperasi untuk 5 tahun ke depan.

“Kami juga telah mengirimkan tenaga pendamping melalui program koperasi modern kepada Koperasi Beudoh Beusare untuk membantu penyusunan business plan usaha koperasi dan analisa usaha budi daya sapi. Konsolidasi penerima bantuan sapi serta penerapan model bisnis korporasi peternak melalui wadah koperasi,” kata Teten pula.
Baca juga: Bupati: Korban pelanggaran HAM di Rumoh Geudong terdata 133 orang
Baca juga: Korban sambut baik penyelesaian non-yudisial pelanggaran HAM berat


Pewarta: Kuntum Khaira Riswan
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2023