...ada orang melihat tiga ekor harimau yang sedang minum di sungai tak jauh dari lokasi korban Sutrisno diterkam harimau tadi sore."
Jambi (ANTARA News) - Sutrisno (45), warga Desa Marosebo, Kecamatan Jambi Luar Kota (Jaluko) Kabupaten Muarojambi, Jambi, mengalami luka berat di bagian paha akibat diserang seekor harimau Sumatera saat sedang menyadap karet di kebunnya.

Berdasarkan informasi yang dihimpun, Kamis malam, akibat serangan harimau pada Kamis sekitar pukul 14:00 WIB itu, korban mengalami luka robek di bagian paha sebelah kiri.

Seorang warga Desa Marosebo Kecamatan Jaluko, Dodi, mengatakan, pada saat kejadian korban Sutrisno sedang menyadap getah karet di kebun miliknya, bahkan korban sempat memotret jejak kaki harimau sebelum diserang.

"Warga Desa Marosebo saat ini mengaku resah, dan sudah dilarang keluar rumah dan pergi ke kebun," kata Dodi.

Hingga Kamis malam pukul 21:00 WIB, atas inisiatif bersama sejumlah warga masih mencari keberadaan harimau tersebut.

Menurut informasi, ada seorang warga desa setempat melihat tiga ekor harimau yang sedang minum di sungai, sedangkan satu ekor harimau lagi diduga harimau yang menyerang Sutrisno.

"Kata orang kampung kami, ada orang melihat tiga ekor harimau yang sedang minum di sungai tak jauh dari lokasi korban Sutrisno diterkam harimau tadi sore," katanya.

Sementara itu, Kepala Seksi Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Jambi Wilayah II Kabupaten Batanghari, Bintang Hutajulu bekerja sama dengan tim BKSDA Provinsi Jambi beserta masyarakat, kini sedang mencari keberadaan harimau tersebut.

Ia juga membenarkan kejadian harimau yang menyerang Sutrisno. Pihaknya saat ini sedang berada di Desa Muhajirin melakukan pemantauan jejak seekor harimau yang menyerang warga Desa Marosebo itu.

Namun, Bintang mengatakan, hingga saat ini pihaknya hanya menemukan jejak seekor harimau, namun kalau ada warga yang mengaku melihat tiga ekor harimau, pihaknya akan menindaklanjuti laporan itu.

Ia mengimbau masyarakat agar waspada dan berhati-hati, untuk sementara jangan keluar rumah atau pergi ke kebun, karena harimau tersebut didugas masih berkeliaran. (ANT)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2013