Solo (ANTARA) -
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat pertumbuhan positif di sektor pasar modal di Solo Raya seiring dengan meningkatnya jumlah investor di wilayah tersebut.
 
Kepala OJK Surakarta Eko Yunianto di Solo, Jumat mengatakan berdasarkan data hingga posisi bulan April 2023, perkembangan kinerja pasar modal di wilayah Solo Raya mengalami peningkatan secara mtm sebesar 4.154 SID.
 
"Ada kenaikan sebesar 1,11 persen dibandingkan dengan bulan Maret 2023, dari 375.617 SID menjadi 379.771 SID," katanya.
 
Ia mengatakan tren positif tersebut juga terlihat secara yoy (year on year) atau periode tahunan selama tiga tahun terakhir. Phaknya mencatat jumlah SID mengalami peningkatan dari 172.366 SID pada bulan April 2021 menjadi 306.554 SID pada bulan April 2022.
 
"Dan pada posisi bulan April 2023 kembali meningkat menjadi 379.771 SID," katanya.
 
Sedangkan secara year to date (ytd), jumlah SID di wilayah Solo Raya yang meliputi SID Saham, SID Reksadana, SID SBN, dan SID E-BAE juga tercatat mengalami peningkatan sebanyak 18.815 SID atau 5,21 persen.
 
Meski demikian, dari sisi transaksi saham berdasarkan data posisi bulan April 2023 terdapat penurunan nilai transaksi saham di wilayah Solo Raya sebesar Rp441,07 miliar atau -23,53 persen dibandingkan dengan posisi bulan Maret 2023, yakni dari Rp1,87 triliun menjadi Rp1,43 triliun.
 
"Jika ditinjau secara tren tiga tahun berturut-turut dari tahun 2021 hingga periode April 2023, nilai transaksi saham mengalami fluktuasi namun cenderung mengalami penurunan sebagaimana tercermin dari perhitungan secara ytd sebesar Rp476,69 miliar atau -24,95 persen," katanya.
 
Sedangkan secara yoy juga mengalami penurunan sebesar Rp1,61 triliun atau -52,97 persen dibandingkan dengan periode bulan April 2022.
 
Di sisi lain, OJK bersama dengan Bursa Efek Indonesia (BEI) terus menyelenggarakan edukasi terkait pasar modal dengan sasaran berbagai kalangan, di antaranya ASN, mahasiswa, hingga masyarakat umum.
 

Pewarta: Aris Wasita
Editor: Nurul Aulia Badar
Copyright © ANTARA 2023