Satu orang meninggal karena kaget dan terjatuh dari tempat tidur saat gempa
Jakarta (ANTARA) - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menyiagakan Public Safety Center (PSC) 119 untuk menangani warga yang terdampak gempa di Kabupaten Bantul, Kabupaten Kulon Progo, dan Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta.

Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Siti Nadia Tarmizi dalam keterangannya di Jakarta, Sabtu mengatakan Kemenkes dan Dinas Kesehatan setempat menyiagakan tenaga kesehatan dan fasilitas kesehatan terdekat dengan wilayah gempa.

"Berdasarkan korban luka pukul 23.00 WIB, Jumat (30/6) di Kabupaten Bantul ada empat orang, di Kabupaten Gunung Kidul dua orang, Kabupaten Sleman sebanyak dua orang, dan satu orang meninggal karena kaget dan terjatuh dari tempat tidur saat gempa," kata Nadia.

Nadia mengatakan sampai saat ini semua korban telah di tangani dan jumlah obat serta sarana alat kesehatan lainnya masih mencukupi.

Baca juga: BMKG: Gempa susulan kekuatannya semakin melemah, tak dirasa manusia

Baca juga: Sultan HB X minta pemkab pakai dana darurat bantu korban gempa Bantul


"Tenaga Cadangan Kesehatan (TCK)-Emergency Medical Team (EMT) sudah siap diterjunkan ke lokasi gempa bila sewaktu waktu dibutuhkan. Adapun Posko PSC yang dapat dihubungi di 119 DIY, Telp 119/ (0274) 2924233 dan Whatsapp 08112837505," kata dia.

Berdasarkan informasi dari BMKG, bahwa gempa dirasakan dengan magnitudo 6.4, berpusat di Laut 68 km Barat Daya Bantul. Dampak dari gempa tersebut antara lain di Kabupaten Bantul sebagian genting rumah warga merosot di Kecamatan Imogiri, Daerah Bibis Bangunjiwo, Kecamatan Kasihan ada dua rumah terdampak tembok roboh, Pol Damri Ringroad Timur, tembok roboh.

Sementara di Kabupaten Kulon Progo kerusakan terjadi di RS Rizki Amalia Lendah, yakni keramik tembok mengelupas, tidak ada korban, pasien aman.

Di Kabupaten Gunung Kidul, terdapat kerusakan sebagian bangunan berupa genteng jatuh, tembok retak di Wonosari, Pasar Argosari, Pancarejo, Girisubo, Candirejo, Dinas Pendidikan GK, Ngasem, Nglipar, Tanjungsari.

Total dampak terdapat di 17 titik, jenis terdampak, antara lain rumah rusak (15 unit), fasilitas pemerintah (satu titik), fasilitas kesehatan (satu titik) dan fasilitas pendidikan (dua titik)

Selain itu terjadi juga gempa susulan hingga pukul 20.40 WIB. Hasil monitoring BMKG menunjukkan adanya lima gempa bumi susulan dengan magnitudo 4,5.

Masyarakat diminta menghindari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa. Dan juga periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal anda cukup tahan gempa, ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum anda kembali ke dalam rumah.

Baca juga: BMKG Yogyakarta: Hingga pukul 10.00 terjadi 45 kali gempa susulan

Baca juga: BPBD: 111 rumah di Wonogiri-Jateng rusak dampak gempa Bantul

 

Pewarta: Devi Nindy Sari Ramadhan
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2023