Rupiah ditransaksikan pada 9.700 per dolar AS, melemah 24 poin dibanding posisi penutupan sebelumnya 9.676 per dolar AS.
"Pelaku pasar uang mengkhawatirkan pemangkasan anggaran AS senilai 85 miliar dolar AS akan menghambat laju pemulihan ekonominya dan akan memperkuat dolar AS sebagai `safe haven`," kata analis Trust Securities Reza Priyambada di Jakarta, Senin.
Ia menambahkan rencananya pemangkasan akan terus dilakukan hingga mencapai 1,2 triliun dolar AS dalam 10 tahun. Sementara pasar mengharapkan, untuk 2013 pemangkasan anggaran AS hanya 50 miliar dolar AS.
Meski demikian, ia mengatakan melemahnya kurs rupiah tertahan oleh sentimen internal yang dipicu dari anjuran BI kepada eksportir untuk menempatkan dana hasil ekspornya di dalam negeri.
Selain itu, ia melanjutkan, pergerakan kurs domestik yang tertahan pelemahannya juga terimbas dari hasil lelang obligasi Indonesia yang sebelumnya kelebihan permintaan (oversubscribe) dari target Rp7 triliun menjadi Rp7,6 triliun.
Kepala Riset Monex Investindo Futures, Ariston Tjendra menambahkan kurs nilai tukar rupiah bergerak melemah terhadap dolar AS seiring ekonomi negara-negara kawasan Euro yang negatif.
Ia mengemukakan, kombinasi dari data ekonomi Eropa yang negatif, melambatnya inflasi dan ketidakstabilan politik di Italia mendorong biaya pinjaman untuk negara-negara Eropa bermasalah.
Sementara menurut kurs tengah Bank Indonesia, rupiah berada pada 9.704 per dolar AS, lebih lemah dibanding posisi sebelumnya 9.678 per dolar AS.
(ANTARA)
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2013