Jakarta (ANTARA) - Ketua MPR RI Bambang Soesatyo (Bamsoet)  mengajak seluruh pihak untuk memanfaatkan sumber daya alam (SDA) demi kesejahteraan rakyat.

Hal ini disampaikan Bamsoet saat menerima Pengurus Pusat Ikatan Alumni ITB di Jakarta, Selasa.

"Mengingatkan kembali tentang pentingnya implementasi Pasal 33 ayat (3) UUD NRI 1945 bahwa bumi dan air serta kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh negara dan dipergunakan untuk sebesar-besar kemakmuran rakyat," ujar Bamsoet dalam keterangan resminya di Jakarta, Selasa.

Adapun Dosen Tetap Pascasarjana Program Studi S3 Ilmu Hukum Universitas Borobudur itu akan menjadi narasumber dalam "Be A Part of Indonesia's Next Leaders: Pemantapan Nilai-Nilai Kebangsaan bagi alumni Institut Teknologi Bandung (ITB) Angkatan III".

Acara tersebut diselenggarakan Pengurus Pusat Ikatan Alumni ITB bekerja sama dengan Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhannas) pada 24 hingga 30 Juli 2023. Salah satu tema yang dibahas, yakni terkait pemulihan ekonomi melalui pembangunan berkelanjutan di bawah kepemimpinan yang kuat dan berwawasan kebangsaan.

"Apresiasi perlu diberikan kepada Ikatan Alumni ITB yang secara konsisten menyelenggarakan acara pemantapan nilai-nilai kebangsaan kepada para anggotanya. Menjadi kontribusi positif dalam pembangunan wawasan kebangsaan," katanya.

Baca juga: Ketua MPR harap BI terus optimalkan kapasitas sebagai bank sentral
Baca juga: Ketua MPR minta pemetaan sektor pendorong pertumbuhan ekonomi

Ketua DPR RI ke-20 dan mantan Ketua Komisi III DPR RI Bidang Hukum, HAM, dan Keamanan ini mengungkapkan kekayaan sumber daya alam Indonesia sangat berlimpah.

Ia menyebutkan sumber daya alam yang dimiliki terdiri atas nikel terbesar di dunia, timah terbesar kedua di dunia, batu bara termal/lignit terbesar ketiga dunia, bauksit terbesar keenam dunia, emas terbesar keenam di dunia, dan  tembaga terbesar ketujuh dunia.
 
"Berbagai berkah kekayaan sumber daya alam tersebut harus dikelola secara maksimal untuk kemakmuran rakyat, bukan hanya segelintir orang atau golongan saja," jelas dia.

Langkah Presiden Joko Widodo, sambung Bamsoet, dalam menggalangkan hilirisasi sumber daya alam patut didukung. Hal ini bisa membuka banyak lapangan pekerjaan dan memberikan nilai tambah ekonomi yang besar bagi rakyat.

"Hilirisasi sumber daya alam dari sektor minyak, gas, mineral, dan batu bara diperkirakan dapat menciptakan sekitar 9,6 juta lapangan kerja serta menghasilkan pemasukan negara hingga 715 miliar dolar AS," ucap Bamsoet.
 
Ketua Dewan Pembina Perkumpulan Alumni Doktor Ilmu Hukum Universitas Padjadjaran (PADIH UNPAD) sekaligus Kepala Badan Hubungan Penegakan Hukum, Pertahanan, dan Keamanan KADIN Indonesia ini menerangkan untuk memaksimalkan berbagai potensi sumber daya alam tersebut diperlukan pemimpin kuat yang memiliki beberapa karakteristik unggul.

Mulai dari memiliki kepribadian yang kuat, tegak lurus pada idealisme, tujuan, dan cita-cita nasional sebagaimana diamanatkan oleh Pancasila dan UUD NRI Tahun 1945. Selain itu, memiliki kompetensi dan kemampuan untuk menyatukan kemajemukan dan membangun soliditas dalam ikatan kebangsaan, paparnya.

"Termasuk, memiliki profesionalisme dan kecakapan, baik dalam tataran gagasan, kebijakan maupun implementasi. Memiliki kemampuan untuk memotivasi, menginspirasi, memberdayakan sumber daya yang dimiliki, mampu membaca, memetakan, menjawab tantangan, dan dinamika zaman, baik yang datang dari dalam negeri maupun luar negeri," pungkas Bamsoet.

Pewarta: Narda Margaretha Sinambela
Editor: Herry Soebanto
Copyright © ANTARA 2023