Pekalongan (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah, siap merelokasi 96 keluarga terdiri atas 66 keluarga Desa Semut, Kecamatan Wonokerto dan 30 keluarga yang berada di bantaran sungai Mrican karena terdampak rob.

Sekretaris Daerah Kabupaten Pekalongan M. Yulian Akbar di Pekalongan, Rabu, mengatakan bahwa 96 keluarga yang berada di dua wilayah yang berbeda itu segera direlokasi ke tempat baru di Desa Tratebang, Kecamatan Wonokerto.

"Kami siapkan lahan seluas sekitar 1 hektare untuk dibangun hunian baru warga terdampak rob itu. Masing-masing keluarga akan menempati lahan seluas 64 meter persegi," katanya.

Menurut dia, pihaknya juga akan menyiapkan fasilitas umum dan sosial serta mengurus sertifikat hak milik (SHM).

Baca juga: Sebanyak 228 korban banjir Pekalongan masih mengungsi

Saat ini ada sekitar 10 desa yang tersebar di 3 kecamatan yaitu Kecamatan Wonokerto, Kecamatan Tirto, dan Kecamatan Siwalan yang terdampak rob.

"Akan tetapi, dari 3 kecamatan terdampak rob tersebut, satu kecamatan di antaranya yaitu Kecamatan Wonokerto yang mengalami cukup parah sehingga sementara kami memfokuskan relokasi pada warga di wilayah itu," katanya.

Dikatakan, persoalan rob adalah pekerjaan rumah yang cukup besar sehingga pihaknya terus berikhtiar di antaranya dengan merelokasi warga ke tempat yang lebih layak huni.

"Alhamdulillah pada 2023 ikhtiar kami sudah menampakkan hasil dan pada tahun ini kami akan melakukan hibah tanah pada 96 keluarga," katanya.

Baca juga: Pekalongan maksimalkan penanganan warga terdampak banjir rob

Yulian Akbar mengatakan ada proses atau tahapan cukup panjang serta dinamika yang harus dilalui dalam proses relokasi sehingga masyarakat perlu bersabar.

"Tahapan pengundian tanah kavling sudah kami laksanakan pada 24 Juni 2023 dan persetujuan hibah tanah. Adapun untuk proses pembangunan hunian direncanakan dimulai pada 2024," katanya.***1***





 

Pewarta: Kutnadi
Editor: Adi Lazuardi
Copyright © ANTARA 2023