Beijing (ANTARA) - Pasar modal China, yang didorong oleh peningkatan kebijakan dan langkah keterbukaan, akan terus menarik investasi asing pada paruh kedua 2023, demikian prediksi para analis dari bank investasi dan perusahaan sekuritas.

Membukukan kinerja yang luar biasa pada paruh pertama 2023, pasar modal China mencatatkan akumulasi aliran masuk dana northbound bersih senilai 183,32 miliar yuan (1 yuan = Rp2.082) selama periode tersebut, dibandingkan dengan sekitar 71,8 miliar yuan pada periode yang sama tahun lalu, tunjuk data dari penyedia informasi keuangan Eastmoney.com.

Dengan prospek ekonomi yang optimistis bagi China, dan daya tarik kuat yang berasal dari ruang pertumbuhan yang cukup besar di pasar modal China serta ambisi negara itu untuk membuka pasar modalnya lebih lanjut, investasi asing diperkirakan akan meningkat pada paruh kedua 2023, seperti diyakini oleh para analis.

Momentum pertumbuhan siklis China diperkirakan akan menguat pada paruh kedua 2023, seperti diprediksi oleh bank investasi Goldman Sachs. Bank investasi tersebut memperkirakan bahwa dana dari luar negeri akan menambah porsi investasi mereka di pasar modal China saat sentimen investor meningkat usai diperkenalkannya beragam kebijakan yang mendukung.

Saat ini, pangsa saham China yang dipegang oleh dana dari luar negeri masih berada di level yang rendah, sementara selera risiko (risk appetite) dana asing terhadap eksposur China lebih tinggi dibandingkan rata-rata historis, imbuh bank investasi tersebut.

Berpidato dalam Forum Lujiazui yang digelar di Shanghai pada bulan lalu, Kepala Komisi Regulasi Sekuritas China (China Securities Regulatory Commission/CSRC) Yi Huiman menyampaikan bahwa China akan tetap menganut kebijakan keterbukaan yang fundamental dan secara teguh mendorong "keterbukaan menyeluruh" pada pasar, institusi, dan produk.

Wakil Kepala CSRC Fang Xinghai mengatakan bahwa China akan terus memperluas keterbukaan jenis kontrak berjangka yang spesifik secara stabil, memperlebar cakupan investor institusi asing berkualifikasi (qualified foreign institutional investor/QFII) yang berbasis dolar AS dan investor institusi asing berkualifikasi yang berdenominasi yuan, RQFII.

Dalam sejumlah langkah kebijakan terbaru untuk membuka pasar modalnya lebih lanjut, China akan mengizinkan institusi keuangan asing di zona-zona perdagangan bebas yang memenuhi syarat untuk menyediakan layanan yang serupa dengan rekan-rekan China mereka, kata Dewan Negara China dalam sebuah surat edaran yang diterbitkan pada Kamis (29/6).

Bahkan, institusi-institusi asing terus meningkatkan kehadiran mereka di pasar China mengingat negara itu memangkas batas kepemilikan bagi mereka dalam beberapa area bisnis tertentu, termasuk sekuritas, kontrak berjangka, dan pendanaan. Sebelumnya pada tahun ini, CSRC memberikan izin penawaran umum kepada Schroders, sebuah perusahaan pengelolaan dana.

Wakil Direktur Laboratorium Keuangan dan Pembangunan Nasional China Zeng Gang menuturkan bahwa setelah diimplementasikan, langkah-langkah itu akan memfasilitasi inovasi bisnis dan pengembangan institusi keuangan asing di China. 

Penerjemah: Xinhua
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2023