AMMN melihat dinamika pasar tersebut sebagai peluang untuk memperkuat posisi perseroan sebagai salah satu produsen tembaga terbesar di dunia
Jakarta (ANTARA) - Emiten tambang emas dan tembaga PT Amman Mineral Internasional Tbk (AMMN) resmi mencatatkan saham perdana di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Jumat, dengan saham dibuka naik 1,18 persen ke posisi Rp1.715 dari harga penawaran Rp1.695 per lembar saham.

Saham AMMN berada di level tertinggi Rp1.750 per saham dan level terendah Rp1.700 per saham. Total frekuensi perdagangan 1.465 kali dengan volume perdagangan 212.307 saham dan nilai transaksi harian Rp36,5 miliar.

Direktur Utama AMMN Alexander Ramlie menyatakan bahwa perseroan meyakini prospek usaha pertambangan tembaga akan mengalami tren positif, karena meningkatnya permintaan tembaga di dunia.

"Peningkatan ini terjadi seiring pertumbuhan sektor industri, energi terbarukan, serta kendaraan listrik. AMMN melihat dinamika pasar tersebut sebagai peluang untuk memperkuat posisi perseroan sebagai salah satu produsen tembaga terbesar di dunia," ujar Alexander.

Perusahaan yang juga dimiliki oleh Keluarga Panigoro dan Salim Group ini telah melangsungkan penawaran umum perdana saham pada 3 sampai 5 Juli 2023, dengan kelebihan permintaan atau oversubscribe sampai 13,6 kali, dengan jumlah lebih dari 27.000 investor.

Dengan harga penawaran umum sebesar Rp1.695 per saham, perseroan berhasil memperoleh dana sebesar Rp10,73 triliun dari pelepasan sebanyak 6,32 miliar saham biasa atau 8,80 persen dari modal ditempatkan dan disetor penuh setelah IPO.

Selain itu, perseroan juga mengadakan Program Opsi Kepemilikan Saham kepada manajemen (Management Stock Option Plan), dengan menerbitkan saham baru sebanyak-banyaknya 602,33 juta saham biasa atas nama atau 0,83 persen dari modal ditempatkan dan disetor setelah IPO,

"Kami berharap dukungan dari pelaku pasar tetap positif. Terlebih dengan adanya berbagai program pengembangan tambang menuju Fase 8, proyek smelter dan pemurnian logam mulia, penambahan kapasitas pabrik konsentrator, hingga pembangunan pembangkit listrik tenaga gas dan uap," ujar Alexander.

Ramlie menjelaskan dana hasil IPO akan digunakan oleh perseroan, di antaranya untuk penyetoran modal kepada PT Amman Mineral Industri (AMIN) melalui pengambil bagian saham baru yang diterbitkan oleh AMIN.

Selanjutnya, akan digunakan oleh AMIN untuk membiayai pengeluaran modal atas proyek smelter dan pemurnian logam mulia AMIN di Desa Maluk, Kecamatan Maluk, Kabupaten Sumbawa Barat, Provinsi Nusa Tenggara Barat sebesar Rp1,79 triliun.

Kemudian, kedua, untuk pelunasan utang kepada PT Amman Mineral Nusa Tenggara (AMNT) sebesar Rp3,05 triliun, dan sisa dana untuk penyetoran modal kepada AMNT, melalui pengambil bagian saham baru yang akan diterbitkan oleh AMNT.

Selanjutnya, ketiga, akan digunakan oleh AMNT untuk membiayai pengeluaran modal atas proyek ekspansi pabrik konsentrator di Desa Sekongkang Atas, Kecamatan Sekongkang, Kabupaten Sumbawa Barat, Provinsi Nusa Tenggara Barat dan proyek pembangkit listrik tenaga gas dan uap di Desa Benete, Kecamatan Maluk, Kabupaten Sumbawa Barat, Provinsi Nusa Tenggara Barat.

Sejumlah sekuritas menjadi penjamin pelaksana emisi efek IPO perseroan, diantaranya PT BNI Sekuritas, PT CLSA Sekurita Indonesia, PT DBS Vickers Indonesia dan PT Mandiri Sekuritas.

Pewarta: Muhammad Heriyanto
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2023