Supaya anak kita tidak stunting, anak itu harus digembirakan. Kalau anggota keluarga sibuk bermain handphone (HP) sendiri-sendiri, bagaimana anak bisa gembira?
Palembang (ANTARA) - Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) menyebutkan bahwa makan bersama anggota keluarga di meja makan bisa dimanfaatkan untuk mencegah anak terkena stunting.

“Supaya anak kita tidak stunting, anak itu harus digembirakan. Kalau anggota keluarga sibuk bermain handphone (HP) sendiri-sendiri, bagaimana anak bisa gembira?,” kata Kepala BKKBN Hasto Wardoyo di Palembang, Sumatera Selatan, Jumat.

Ia mengatakan BKKBN sedang menggaungkan sebuah program bernama Gerakan Kembali ke Meja Makan sebagai upaya bersama untuk mengingatkan kembali keluarga-keluarga Indonesia untuk meluangkan waktu demi berkumpul dan berkomunikasi bersama antar anggota keluarga.

Tujuannya adalah untuk memastikan tiap anggotanya mendapatkan makanan yang dikelola secara bersih, sehat dan mengandung asupan gizi yang baik dari panganan lokal di rumah seperti ikan, telur, susu atau sayur mayur lainnya.

“Mencegah stunting cukup dengan produk lokal, oleh karena itu kalau kita ingin memberdayakan keluarga dengan mengoptimalkan Gerakan Kembali ke Meja Makan, maka ini dapat menjadi ajang pemanfataan produk lokal yang efektif,” katanya.

Ia menyoroti bila di masa kini teknologi membuat manusia modern sulit bertemu dengan keluarganya. Hal ini berkaitan dengan sikap individualis yang muncul akibat terlalu terpaku dengan gawai dan media massa, sehingga waktu berkumpul bersama keluarga menjadi terbatas.

Dengan demikian, ia mengingatkan makan di meja makan bersama dapat membantu kembali menanamkan dan memperkuat nilai-nilai luhur tradisi keluarga Indonesia pada anak-anak. Duduk bersama untuk membagi cerita keseharian juga penting dalam menjaga kesehatan mental anak.

“Padahal komunikasi fisik menjadi hal penting dalam menentukan keharmonisan rumah tangga dan perekat hubungan emosional yang lebih kuat antara orang tua dan anak. Oleh karena itu melalui Gerakan Kembali ke Meja Makan, keluarga diharapkan dapat menciptakan suasana yang hangat dan harmonis di rumah,” kata Hasto Wardoyo.

Deputi Pelatihan, dan Pengembangan Penelitian BKKBN Rizal M. Damanik ikut menekankan bahwa manfaat lain makan bersama keluarga di rumah adalah anak memiliki saluran untuk mencurahkan persoalan yang terpendam, dan orang tua dapat membimbing anak-anak menyelesaikan setiap persoalan yang muncul.

Di sisi lain orang tua juga mempunyai kesempatan melihat perubahan perilaku anak termasuk ekspresi dan kondisi anak. Lewat gerakan itu, BKKBN berharap masyarakat selalu mengingat cara untuk menjaga keluarga yang dicintai.

“Komunikasi merupakan hal yang sangat penting dalam keluarga, walaupun judul gerakannya meja makan bukan berarti di rumah harus memiliki meja makan, melainkan mengandung arti meluangkan waktu untuk berkumpul dan makan bersama keluarga,” demikian Rizal M Damanik.

Baca juga: IPB University ajak masyarakat lakukan "revolusi meja makan"

Baca juga: Yogyakarta canangkan gerakan puasa gawai tiga jam setiap hari

Baca juga: Masyarakat diajak kembali ke meja makan untuk perkuat keluarga

Baca juga: BKKBN ajak jadikan meja makan wadah berdialog keluarga


Pewarta: Hreeloita Dharma Shanti
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2023