Banjarbaru (ANTARA) - PT Medco Energi Bangkanai Ltd yang bergerak di bidang eksplorasi dan produksi minyak dan gas di Bangkanai, Kalimantan Tengah 100 persen beralih menggunakan listrik  PLN yang lebih hemat dan ramah lingkungan dibandingkan menggunakan pembangkit listrik sendiri.

General Manager Kalimantan Region Medco  Luki Tjahjadi di Banjarbaru, Sabtu, memberikan apresiasi kepada PLN dan PT MCTN yang telah membantu untuk memberikan solusi energi kepada perusahaannya.

Penandatanganan Perjanjian Jual Beli Tenaga Listrik (PJBTL) dilakukan tiga pihak atau tripartit yakni antara PLN Unit Induk Distribusi Kalimantan Selatan dan Kalimantan Tengah (UID Kalselteng) sebagai penyedia listrik.

Selanjutnya, PT Medco Energi Bangkanai sebagai pelanggan, serta PT Mandau Cipta Tenaga Nusantara (PT MCTN) selaku pelaksana pembangunan Instalasi Listrik Milik Pelanggan (IML) PT MEB di Kantor PT PLN (Persero) UID Kalselteng, Banjarbaru, Kalsel.

"Kami berterima kasih kepada semua pihak terutama PLN. Kerja sama ini merupakan upaya kami memastikan keberlangsungan bisnis dengan memanfaatkan sumber daya alam secara bertanggung jawab dan memastikan lingkungan hidup di sekitarnya terjaga," ujarnya.

Ditekankan Luki, penggunaan listrik PLN jauh lebih efisien tanpa harus mempersoalkan masalah pembangkit dan biaya operasi yang cukup besar sehingga lebih hemat dan efisien dari sisi operasional.

Dia menuturkan, perusahaannya berinisiatif mengalihkan pasokan listrik Fasilitas Pemrosesan Gas Karendan (KGPF) Bangkanai dari gas engine generator ke PLN karena tidak membakar gas secara langsung dan menggunakan sumber energi terbarukan.

"Dengan menggunakan listrik dari PLN, produksi kami fokus dijual karena tidak dipakai untuk genset. Selain itu, bisa menurunkan gas emisi rumah kaca. Hal ini tercermin dalam pencapaian berbagai inisiatif pengurangan emisi GRK di aset-aset kami pada 2022, dengan estimasi pengurangan mencapai 79.000 tCO2e/tahun (ton setara CO2)," ujar Luki.

Dikatakannya, melalui kerja sama ini, Medco Energi Bangkanai Limited bisa melakukan pengurangan emisi CO2 sebanyak 2.708 tCO2e/tahun. Selain itu, menghemat penggunaan energi gas dan menjadikan penjualan gas sebesar 0,15 BBTUD (Billion British Thermal Unit per Day).

Sementara, General Manager PLN UID Kalselteng Muhammad Joharifin mengatakan, layanan "Captive Power Acquisition" merupakan pilihan tepat pelanggan dengan bersedia mengalihkan penggunaan listrik mandiri dari pembangkitnya ke listrik PLN yang lebih efisien dan andal.

"Dukungan PLN menyediakan pasokan listrik yang andal tentunya dapat mendorong pertumbuhan iklim bisnis dan industri yang saat ini sedang berkembang di Kalimantan sebagai Ibu Kota Negara Baru," ucap Joharifin.

Dikatakan, data per 7 Juli 2023, sistem kelistrikan interkoneksi PLN antara Kaltim-Kalsel-Kalteng saat ini memiliki surplus daya mampu mencapai 429 megawatt, sehingga siap mendukung tumbuh kembang iklim usaha yang ada di Kalimantan.

"PLN siap mendukung pertumbuhan industri yang semakin berkembang, sejalan misi PLN mengupayakan tenaga listrik menjadi pendorong kegiatan ekonomi dan menjadikan tenaga listrik sebagai media untuk meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat," tutur Joharifin.

Ditambahkannya, melalui potensi besar pada sektor industri dan bisnis di Kalimantan, PLN akan terus berupaya meningkatkan keandalan suplai listrik ke pelanggan sehingga lebih baik dan maksimal.

"Kami berupaya maksimal memberi pelayanan suplai tenaga listrik terbaik mendukung operasional perusahaan, sehingga anda (pelanggan) fokus bisnisnya, kami urus listriknya," katanya.

Pewarta: Gunawan Wibisono/Yose Rizal
Editor: Adi Lazuardi
Copyright © ANTARA 2023