Ambon (ANTARA) - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyampaikan bahwa gelombang tinggi hingga empat meter berpotensi terjadi di sebagian wilayah perairan Maluku pada 9 -10 Juli 2023.

"Pola angin menjadi salah satu yang menyebabkan terjadinya peluang peningkatan gelombang tinggi," kata Kepala Stasiun Meteorologi Maritim Maluku Ashar di Ambon, Minggu.

Ia mengatakan pola angin di wilayah Indonesia bagian utara umumnya bergerak dari barat daya - barat dengan kecepatan angin berkisar 4 – 20 knot, sedangkan di wilayah Indonesia bagian selatan umumnya bergerak dari timur - tenggara dengan kecepatan 8 – 25 knot.

Baca juga: BMKG: Waspada gelombang tinggi 4 meter di Maluku pada 6-7 April
​​​​​​
Kecepatan angin tertinggi terpantau di Laut Banda dan Laut Arafuru.

Kondisi tersebut, menyebabkan terjadinya peluang peningkatan gelombang setinggi 1,25-2,5 meter di Laut Seram bagian barat.

Sementara untuk gelombang lebih tinggi di kisaran 2,5-4 meter berpeluang terjadi di Laut Seram bagian timur, Leti, Perairan Kepulauan Babar, Perairan Kepulauan Buru, Kepulauan Tanimbar, Perairan Pulau Ambon, dan Kepulauan Lease.

Selain itu, Perairan Kepulauan Aru, Selatan Seram, Perairan Kepulauan Kai, Laut Banda, Laut Arafuru bagian barat, Perairan Kepulauan Sermata, dan Laut Arafuru bagian tengah.

Baca juga: BMKG: Waspada gelombang tinggi hingga 6 meter di perairan Maluku

Baca juga: KRI Dorang-874 perkuat pengamanan wilayah laut Maluku


BMKG mengimbau warga yang beraktivitas di laut mewaspadai dampak gelombang tinggi tersebut.

Pengguna perahu nelayan perlu mewaspadai angin dengan kecepatan lebih dari 15 knot dan tinggi gelombang di atas 1,25 meter dan operator kapal tongkang sebaiknya mewaspadai angin berkecepatan lebih dari 16 knot dan tinggi gelombang di atas 1,5 meter.

Operator kapal feri diimbau mewaspadai angin berkecepatan 21 knot lebih dan tinggi gelombang di atas 2,5 meter dan operator kapal berukuran besar seperti kargo dan kapal pesiar diminta mewaspadai angin dengan kecepatan lebih dari 27 knot dan tinggi gelombang di atas empat meter.

Pewarta: Penina Fiolana Mayaut
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2023