Ternate (ANTARA) - Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Ternate, Maluku Utara (Malut), menyatakan sudah melakukan sosialisasi mengenai Keputusan dari Menteri Perhubungan Nomor PM 7 2023 Tentang Tarif Angkutan Laut Perintis yang diberlakukan sejak 1 Juli 2023.

"Sejak akhir  Juni kami sudah melakukan sosialisasi kepada masyarakat mengenai kenaikan harga tiket kapal perintis, baik melalui tatap muka maupun media massa," kata Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) dari Kantor Kesyahbandaraan dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas II Ternate, Hasbi Djuba saat dikonfirmasi ANTARA di Ternate, Minggu.

Penyesuaian Tarif Angkutan Laut Perintis yang dilakukan dalam rangka menjamin kelangsungan pelayanan penyelenggaraan angkutan laut perintis, sehingga perlu menata kembali dengan tetap memperhatikan kepentingan dan kemampuan masyarakat.

Menurut dia, sosialisasi harga kapal perintis ini sangat penting, karena wilayah Provinsi Malut merupakan daerah kepulauan, sehingga masyarakat di daerah ini rata - rata melakukan mobilisasi melalui jalur transportasi laut.

"Kehadiran kapal perintis di provinsi ini, cukup membantu masyarakat yang berada di daerah pelosok. Sebab, selama ini masyarakat yang melakukan perjalanan dari kabupaten lain ke Kota Ternate  mengeluarkan biaya  mahal, tetapi adanya kapal perintis ini sangat membantu mereka, karena biayanya sangat murah," ujar Hasbi.

Sementara itu, Bahrudin salah satu warga Desa Bisui, Kecamatan Gane Timur Tengah, Kabupaten Halmahera Selatan, mengatakan, harga tiket sebelumnya Rp25ribu, kini sudah naik menjadi Rp35ribu, tetapi kenaikan harga tiket tersebut, masih relatif murah, karena masih bisa dijangkau.

Dia mengungkapkan, kenaikan harga tiket kapal perintis yang ditetapkan oleh Kementerian Perhubungan tidak menjadi masalah, karena masih murah jika dibandingkan dengan kapal reguler umumnya, yang tiketnya hingga ratusan ribu.

"Kalau dari Pelabuhan Ternate ke wilayah Gane Timur Tengah sebelumnya Rp25ribu, kini naik menjadi Rp35ribu, berarti naik hanya Rp10ribu, sehingga masih relatif murah, jika dengan kapal reguler umumnya harganya Rp300ribu per penumpang," katanya.

Dia menjelaskan, kapal perintis tujuan Pelabuhan Ternate ke wilayah Gane Timur Tengah membutuhkan waktu dua hari, karena singgah ke desa - desa di pelosok baik yang ada di Kota Tidore Kepulauan maupun Kabupaten Halmahera Selatan. Tetapi,  tidak menjadi alasan, sebab pelayanan selama dalam pelayaran dilayani secara baik oleh ABK kapal.

Kendala lain, kata dia, yang selama ini adalah jadwal trayek yang dari Pelabuhan Ternate ke wilayah Gane Timur Tengah,  rutenya hanya  dua kali dalam sebulan; Diharapkan ke depan kepada pemerintah melalui Kementerian Perhubungan untuk menambah kapal perintis di daerah ini, agar dari dua trayek dalam sebulan menjadi lima kali dalam sebulan.

Kapal perintis untuk Maluku Utara selama ini hanya empat unit kapal.  Kapal perintis tersebut  melayani hampir seluruh daerah pelosok di sepuluh kabupaten dan kota di Maluku Utara serta melayani pelayaran rute provinsi tetangga, seperti Provinsi Maluku, Sulawesi Utara, Gorontalo dan Sulawesi Tengah.

Pewarta: Abdul Fatah
Editor: Evi Ratnawati
Copyright © ANTARA 2023