"Menjelang masuknya musim kemarau dari seratusan lebih irigasi di Cianjur masih dapat mengairi 77 persen sawah yang ada dengan harapan pola tanam dapat dilakukan sebanyak tiga kali dalam setahun,"
Cianjur (ANTARA) - Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (PUTR) Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, mengoptimalkan peran serta Perkumpulan Petani Pemakai Air (P3A) sebagai upaya menutupi kekurangan jumlah Petugas Operasi dan Pemeliharaan (OP) jaringan irigasi terutama menghadapi musim kemarau.

Kepala Dinas PUTR Kabupaten Cianjur, Eri Rihandiar di Cianjur, Senin mengatakan dari 161 jaringan irigasi yang tersebar di wilayah Cianjur hanya ditangani beberapa puluh orang petugas OP yang idealnya satu irigasi dijaga satu orang petugas.

"Terutama memasuki musim kemarau fungsi dan tugas OP sangat berat, untuk membagi air agar seluruh lahan sawah ter-airi. Karena jumlahnya di bawah 100 orang, kami melibatkan P3A di masing-masing wilayah agar dapat membantu petugas OP," katanya.

Pihaknya mencatat jaringan irigasi yang menjadi kewenangan pemkab berjumlah 161 buah, dimana pengembangan dan pengelolaan sistem irigasi primer dan sekunder dengan luas lahan yang dialiri kurang dari 1.000 hektare dan terdapat 700 jaringan irigasi yang menjadi kewenangan desa.

Sedangkan kewenangan pemerintah provinsi ada 7 jaringan irigasi dengan daerah irigasi 1.000-3.000 hektare, dan kewenangan pusat terdapat 1 jaringan irigasi yang menangani daerah irigasi lebih dari 3.000 hektare.

"Menjelang masuknya musim kemarau dari seratusan lebih irigasi di Cianjur masih dapat mengairi 77 persen sawah yang ada dengan harapan pola tanam dapat dilakukan sebanyak tiga kali dalam setahun," katanya.

Setiap jaringan irigasi bervariasi mengairi luas areal pertanian, ada yang 300 hektare, 500 hektare dan 900 hektare, sehingga pihaknya dapat memastikan debit air jaringan irigasi tetap lancar sesuai prediksi BMKG memperkirakan musim kemarau tetap masih ada turun hujan di Cianjur.

"BMKG memprediksi bulan September puncak musim kering, namun sebagian besar wilayah Jawa Barat masih ada turun hujan, sehingga menjelang kemarau berbagai persiapan dan antisipasi sudah dilakukan termasuk meminta petani beralih menanam palawija," katanya.

Antisipasi yang dilakukan menghadapi musim kering dengan mempercepat masa tanam kalau sudah tahu akan ada musim kemarau, ketika kemarau tidak menanam padi yang membutuhkan banyak air, sesuaikan pola tanam karena pembagian air harus ketat dan ada sosialisasi.
Baca juga: Bupati Cianjur minta petani tanam palawija saat musim kemarau
Baca juga: Antisipasi kemarau, 1.800 sukarelawan disiagakan BPBD Cianjur-Jabar
Baca juga: Warga kaki Gunung Gede-Pangrango kesulitan air bersih

Pewarta: Ahmad Fikri
Editor: Muhammad Yusuf
Copyright © ANTARA 2023