Wina (ANTARA News) - Salah seorang aktivis perdamaian terkenal Amerika Cindy Sheehan hari Senin mendesak pendongkelan Presiden AS George W Bush dari kekuasaan dengan megatakan, ia harus dimintai pertanggungjawaban atas perang di Irak.
Sheehan menyampaikan pernyataan itu pada jumpa pers di Wina, dimana keberadaannya diperkirakan menjadi titik pusat protes yang menentang kunjungan Bush pada Selasa malam dan Rabu untuk menghadiri pertemuan puncak Uni Eropa dan AS.
Penarikan pasukan AS dari Irak akan mengakhiri kekerasan di sana, kata Sheehan, yang kehilangan seorang putranya dalam perang Irak.
Pada Agustus lalu, wanita aktivis itu menjadi sorotan nasional dengan berkemah selama berminggu-minggu di dekat tempat pertanian Bush di Crawford, Texas, untuk memprotes perang Irak.
Ibu dari empat anak itu, yang telah menjadi simbol dari gerakan protes, mengatakan, keberadaan pasukan AS di Irak mengobarkan perlawanan dan menghalangi pembangunan kembali negara itu. Irak sebaliknya membutuhkan pasukan penjaga perdamaian tanpa tank atau pangkalan tetap.
Ia menolak alasan yang seringkali diungkapkan bahwa penarikan AS akan menciptakan kekacauan dan perang saudara. Saat ini sudah terjadi kekacauan dan perang saudara, kata wanita itu.
Penarikan sebaliknya akan memberikan harapan kepada Irak dan mengakhiri kekerasan. Bahkan pemerintah AS mengakui bahwa hanya sejumlah kecil kekerasan di Irak disebabkan oleh terorisme.
"Perlawanan terhadap pendudukan bukanlah terorisme," kata Sheehan.
Lebih dari duapertiga orang Amerika menginginkan pasukan negara itu ditarik pulang, dan sebuah jadwal bagi penarikan itu, kata Sheehan, yang menyebut demonstrasi anti-Bush yang direncanakan berlangsung di Wina sebagai "pro-Amerika dan bukan anti-Amerika".
Menurut dia, presiden AS itulah yang anti-Amerika. Mayoritas besar orang Amerika tidak mendukung pembunuhan orang tak berdosa ataupun penyiksaan, tambah Sheehan, demikian DPA.(*)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2006