Program ini (penggunaan alsintan) diharapkan dapat menekan biaya usaha tebu seminimal mungkin.
Cirebon (ANTARA) - Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo mengatakan penggunaan alat dan mesin pertanian (alsintan) untuk penanaman dan panen tebu diharapkan dapat menekan biaya produksi serta mempercepat swasembada gula.

"Program ini (penggunaan alsintan) diharapkan dapat menekan biaya usaha tebu seminimal mungkin," kata Mentan saat melakukan kunjungan kerja di Cirebon, Jawa Barat, Selasa.

Mentan mengatakan Kementerian Pertanian (Kementan) saat ini sedang fokus memacu produksi tebu nasional, dalam rangka meningkatkan stok untuk memenuhi kebutuhan gula dalam negeri, sehingga swasembada gula konsumsi terwujud.

Untuk itu, kata Mentan lagi, melalui Direktorat Jenderal Perkebunan dan Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP), Kementan mengaktualisasikan program Taxi Alat Mesin Pertanian (Alsintan) dengan menggandeng pelaku usaha alsintan.

Menurutnya, aktualisasi program Taxi Alsintan sangat penting untuk mempercepat target yang ditetapkan Kementan mulai tahun 2019, yakni Indonesia bisa mencapai swasembada gula konsumsi pada tahun 2024.

"Alsintan yang digunakan ini mulai dari pengolahan lahan, tanam, budi daya, panen yang dapat diakses oleh pekebun dan disediakan oleh pabrik gula melalui mekanisme kemitraan. Tentunya ini didukung dengan penyediaan dana kredit usaha rakyat (KUR)," ujarnya.

Ia menambahkan dengan upaya pencapaian swasembada gula konsumsi sebesar 3,2 juta ton pada tahun 2024, perlu dilakukan upaya mengatasi kesulitan mencari tenaga kerja kebun, sehingga perlu dioptimalkan pemanfaatan alsintan untuk komoditas tebu.

Direktur Jenderal Perkebunan Kementan Andi Nur Alam Syah menambahkan dalam rangka peningkatan produksi dan produktivitas tebu serta pengembangan lahan tebu rakyat yang masuk dalam lokasi kawasan pertanian nasional prioritas dilakukan program ekstensifikasi dan intensifikasi tebu untuk mendukung percepatan swasembada gula konsumsi.

Dari data yang ada produksi gula nasional tahun 2022 mencapai 2,4 juta ton atau naik 2,1 persen dibandingkan produksi tahun 2021 sebesar 2,35 juta ton.

"Produksi tersebut berasal dari produksi giling tebu dalam negeri oleh pabrik gula dan dialokasikan untuk memenuhi kebutuhan gula konsumsi sebesar 3,2 juta ton, sehingga masih dibutuhkan tambahan produksi untuk swasembada sebesar 850 ribu ton. Untuk mempercepat produksi tebu atau gula konsumsi dalam negeri, kami lakukan dengan program Taxi Alsintan Perkebunan," katanya pula.
Baca juga: Pemerintah siapkan 700 ribu hektare lahan untuk dukung swasembada gula
Baca juga: Perhutani optimalkan kawasan hutan untuk ketahanan pangan

Pewarta: Khaerul Izan
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2023