Bandarlampung (ANTARA News) - Korban tewas akibat bentrok antarpetambak PT Central Pertiwi Bahari (Bratasena) di Kabupaten Tulangbawang, Provinsi Lampung, Selasa (12/3), bertambah dari semula satu orang menjadi tiga orang yang jasadnya ditemukan Rabu ini.

Kepala Komunikasi (Humas) PT CPB Tarpin A Nasri saat dikonfirmasi dari Bandarlampung, Rabu malam, membenarkan bahwa dua korban tewas yang baru ditemukan jasadnya itu merupakan satu orang karyawan perusahaan dan satu orang petambak plasma.

Seluruh korban tewas dalam peristiwa bentrok antarpetambak itu sebanyak tiga orang, yaitu Ruswandi (47) karyawan, Edi Ardiansyah (23) karyawan, dan Sumanto (45) plasma (Blok 01-22-12), kata Tarpin pula.

Menurut dia, berdasarkan pendataan dari klinik perusahaan yang menangani korban, dalam insiden bentrok yang terjadi Selasa sore tersebut, sebanyak 28 korban mengalami luka-luka dan dua orang harus dirujuk ke RS Bumiwaras Bandarlampung.

"Kami menyerahkan penyelesaian persoalan ini pada aturan yang berlaku," ujar Tarpin lagi.

Dia juga menjelaskan situasi saat ini relatif terkendali dengan adanya bantuan tambahan pengamanan lokasi tambak itu dari TNI dan Polri di Lampung.

Pihak kepolisian di lokasi pertambakan itu juga harus melakukan evakuasi petambak plasma Petambak Pro-Kemitraan (P2K) di Kampung Penyangga atau dipulangkan ke kampung halaman masing-masing karena mereka umumnya merasa tidak aman lagi.

Hingga saat ini, polisi belum menetapkan tersangka dalam bentrok tersebut, dan masih melakukan pendataan korban serta olah tempat kejadian perkara (TKP) di lokasi bentrok serta melakukan visum terhadap korban yang meninggal dunia.

Tarpin menyatakan bahwa tiga korban meninggal dunia itu akibat tenggelam di kanal pertambakan itu, menyusul bentrokan pada Selasa (12/3).

Ia menyebutkan, hingga saat ini korban akibat bentrokan itu sebanyak tiga orang meninggal dunia dan satu korban masih dalam kondisi kritis.

Korban tewas itu, Ruswandi alias Wawan karyawan cold storage yang ditemukan pkl 09.30 WIB di kanal MO Kampung Adiwarna, Edi Ardiansyah karyawan coldroom, alamat Dusun 4 RT/RW 04/04 Rekso Binangun Rumbia yang ditemukan pkl 14.00 WIB tenggelam di kanal sekitar PLO Kampung Adiwarna, dan Sumanto petambak plasma, alamat Blok 1, Jalur 22, Petak 12 Kampung Adiwarna yang ditemukan pkl 15.30 WIB di kanal sekitar PLO Kampung Adiwarna.

Korban yang masih dalam kondisi kritis adalah Joko, 30, petambak plasma yang mengalami luka bacok di bagian kepala.

Polisi menjelaskan, tiga mayat korban itu ditemukan di kanal PT CPB usai bentrok antarpetambak di Bratasena.

Pihak kepolisian juga mengungsikan dan membawa petambak plasma P2K (Petambak Pro-Kemitraan) di kampung penyangga atau dipulangkan ke kampung halaman masing-masing karena merasa tidak aman.

Polisi masih melakukan pendataan korban dan olah tempat kejadian perkara (TKP) di lokasi bentrok serta melakukan visum terhadap korban meninggal dunia.

Petambak Pro-Kemitraan (P2K) diungsikan ke mess penampungan PT CPB.

"Evakuasi petambak P2K yang terjebak massa petambak Forum Silaturahmi dibawa ke mess penampungan, dan jika situasi sudah kondusif akan kita kembalikan ke rumah masing-masing," kata Kabid Humas Polda Lampung AKBP Sulistyaningsih lagi.

Menurut Kepala Komunikasi PT CPB Tarpin A Nasri, kejadian bentrok itu bermula dari Ketua Forsil yang melintasi kawasan perusahaan dari Desa Pasiran Jaya pulang dari pengajian, namun Cokro Edy Prayitno enggan diperiksa oleh pihak security perusahaan.

"Kami punya peraturan setiap orang yang masuk ke perusahaan harus diperiksa lebih dulu di pos pengamanan," kata dia lagi.

Ketua Forsil Cokro Edi Prayitno mengatakan, bentrok tersebut merupakan akumulasi kemarahan Forsil karena merasa beberapa kali telah mendapatkan perlakuan intimidasi dan kriminalisasi oleh pihak perusahaan.

Sekitar pukul 15.30 WIB, Selasa, bentrok antarpetambak terjadi, mereka saling lempar-lemparan hingga menimbulkan 26 orang korban mengalami luka-luka.

Lokasi itu kini bersatus darurat sipil dan perlu pengamanan ketat dari aparat keamanan.

Dalam mengantisipasi bentrok serupa polisi mengerahkan satu kompi Brimob dan 90 anggota dari Polres Tulangbawang.

Hingga saat ini, polisi masih melakukan pendataan korban dan olah tempat kejadian perkara (TKP) bentrokan serta melakukan visum terhadap korban yang meninggal dunia. (EM*B014/Z002)

Pewarta: Budisantoso Budiman
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2013