"Hari ini saya mulai melakukan beberapa pertemuan bilateral. Pertemuan bilateral saya yang pertama adalah dengan Selandia Baru," kata Retno di gedung Kementerian Luar Negeri RI di Jakarta, Rabu.
Dalam pertemuan bilateral dengan Selandia Baru, Retno membahas hubungan bilateral kedua negara.
Menurut dia, Selandia Baru berharap Indonesia bisa segera menggelar pertemuan konsultasi gabungan yang diharapkan terjadi September nanti.
Kedua negara juga membahas rencana pertemuan lebih awal antara wakil menteri luar negeri kedua negara sebelum pertemuan konsultasi tersebut.
"Dengan Selandia Baru murni bilateral dan tentunya mengharapkan kiranya dalam pertemuan ASEAN dalam dua hari ini mereka mengatakan terus akan mendukung sentralitas ASEAN," kata Retno.
Baca juga: Menlu bahas situasi kawasan dengan Australia dan India
Retno juga mengadakan pertemuan bilateral Indonesia-China dengan Direktur Kantor Komisi Sentral untuk Urusan Luar Negeri Wang Yi.
Dalam pertemuan bilatetal tersebut, Retno dan Wang lebih banyak membahas tentang kerja sama ekonomi.
Menyangkut hubungandengan ASEAN, kedua pejabat mendorong kesepakatan mengenai panduan bagi percepatan perundingan Kode Prilaku (COC) di Laut China Selatan.
Adapun dalam pertemuan bilateral Indonesia-Rusia, Retno dan Sergei Lavrov membahas ketahanan pangan dan energi, serta rencana kunjungan.
Pertemuan bilateral Indonesia-China dan Indonesia-Rusia diadakan di sela-sela pertemuan trilateral Indonesia, China dan Rusia, yang merupakan bagian dari rangkaian acara Pertemuan Menteri Luar Negeri Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (AMM) 2023 dengan negara-negara mitra dialog.
Mitra dialog ASEAN lainnya adalah Australia, India, Jepang, Korea Selatan, Uni Eropa, Inggris, Kanada, dan Amerika Serikat.
Baca juga: Menlu RI: ASEAN harus pegang kendali dalam hadapi tantangan geopolitik
Pewarta: Katriana
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2023