Gladies Lariesa mengawali persaingan di kejuaraan bergengsi tersebut dengan turun di nomor papan 1 meter putri yang berlangsung di Fukuoka Prefectural Pool, Fukuoka, Jepang, Jumat.
Namun demikian, atlet berusia 17 tahun tersebut belum mampu melaju ke babak final karena di babak penyisihan menempati peringkat 22 dari total 44 peserta dengan total nilai 226,55. Hanya atlet di posisi 12 besar terbaik yang berhak melaju ke final.
Meski begitu, sang pelatih Ronaldy Herbintoro yang mendampingi di Jepang bersama pelatih Harli Ramayani mengapresiasi perjuangan Gladies.
"Intinya, kalau berkeinginan berprestasi di tingkat regional sekelas SEA Games atau Asian Games, kita harus sering mengirim atlet-atlet elite ke kejuaraan internasional, salah satunya di Kejuaraan Dunia Akuatik 2023," ujar Ronaldy kepada ANTARA via pesan singkat, Jumat.
Baca juga: PB PRSI umumkan kontingen Indonesia untuk World Aquatics Championships
Gladies Lariesa akan turun di sejumlah nomor perlombaan berikutnya yakni papan 3 meter putri, menara 10 meter putri, serta beregu campuran 3 meter dan 10 meter.
Secara keseluruhan ada empat wakil Indonesia pada disiplin loncat indah di Kejuaraan Dunia 2023. Selain Gladies, tiga lainnya adalah atlet putra yakni Adityo Restu Putra, Andriyan, dan Tri Anggoro.
Pengurus Besar Persatuan Renang Seluruh Indonesia (PB PRSI) mengirim 10 atlet yang bersaing di Kejuaraan Dunia Akuatik 2023 yang menjadi salah satu ajang kualifikasi menuju Olimpiade XXXIII/2024 Paris, Prancis.
Untuk renang, ada I Gede Siman Sudartawa, Joe Aditya Wijaya Kurniawan, Farrel Armandio Tangkas, Muhammad Dwiki Rahardjo, dan perenang putri Masniari Wolf.
Kemudian, PB PRSI juga mengirim satu wakil untuk turun di renang perairan terbuka atas nama Aflah Fadlan Prawira.
Baca juga: PRSI gelar sayembara pembuatan logo untuk nama baru Akuatik Indonesia
Baca juga: Perjuangan peloncat indah Gladies Lariesa hasilkan perak dan perunggu
Pewarta: Muhammad Ramdan
Editor: Eka Arifa Rusqiyati
Copyright © ANTARA 2023
