Karena keterbatasan anggaran di masa COVID-19, jadi ini sebagian anggaran yang sudah terancang bagus bisa berkurang sampai 50 persen, sehingga agak lambat
Kediri (ANTARA) - Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi meninjau secara langsung progress atau kemajuan pembangunan gedung di Terminal Kediri, Jawa Timur, untuk mendukung sarana transportasi darat menyusul pembangunan bandara di daerah ini.

Kepala Balai Pengelola Transportasi Darat (BPTD) Kelas II Jawa Timur Utomo Harmawan mengatakan pembangunan gedung ini masih memerlukan beberapa penyelesaian.

"Ini masih akan dilanjutkan tahap berikutnya, masih kurang Rp20 miliar lebih. Ada infrastruktur yang belum disentuh, bangku penumpang juga belum ada dan pendukung lainnya," kata Utomo Harmawan saat mendampingi Menhub meninjau gedung di Terminal Kediri, Jumat.

Ia menjelaskan, pembangunan lokasi terminal itu menjadi salah satu prioritas pemerintah. Bangunan di gedung ini dibangun sejak 1990 dan belum tersentuh rehab.

Untuk itu, dilakukan pembangunan gedung baru. Kegiatan itu dimulai pada 2020 dengan anggaran sekitar Rp45 miliar. Namun, karena ada pandemi, pembangunan sempat terhenti. Saat ini, pembangunan masih sekitar 50 persen.

"Karena keterbatasan anggaran di masa COVID-19, jadi ini sebagian anggaran yang sudah terancang bagus bisa berkurang sampai 50 persen, sehingga agak lambat," kata dia.

Ia menambahkan, pembangunan terminal itu cukup penting, sebab salah satu pendukung dengan akan beroperasinya bandara di Kabupaten Kediri. Dengan adanya peninjauan tersebut, diharapkan anggaran segera turun sehingga pembangunan bisa segera dituntaskan.

"Kami berharap dengan kunjungan Pak Menteri, beliau melihat langsung bahwa ini dibutuhkan masyarakat Kediri terutama nanti ada Bandara Dhoho Kediri. Ini harus prioritas untuk mendukung transportasi darat lanjutan dari penumpang yang turun dari pesawat," kata dia.

Pihaknya juga menambahkan sudah komunikasi dengan beberapa perusahaan otobus untuk bisa masuk ke Terminal Kediri. Beberapa sangat berminat sehingga nantinya sarana transportasi darat dengan bus bisa lebih mudah terjangkau.

"Pastinya ada angkutan pemandu moda. Angkutan direncanakan untuk berpusat transitnya di Terminal Kota Kediri. Ada space khusus. Ketika orang turun ke Kediri bisa langsung ke Pacitan, ke Trenggalek dan lainnya," kata dia.

Untuk itu, saat ini pihaknya terus berupaya menyelesaikan perbaikan gedung di Terminal Kota Kediri itu.

Sementara itu, untuk jumlah angkutan bus di Terminal Kediri, rata-rata dalam satu hari hingga 200 bus. Namun, karena saat ini masih ada pembangunan Jembatan Bandar Ngalim Kediri, yang menghubungkan barat Sungai Brantas dengan timur Sungai Brantas, mengurangi jumlah angkutan yang masuk terminal hingga 20 persen.

Namun, pihaknya memastikan nantinya akan normal kembali jika jembatan sudah selesai dibangun.

Sementara itu, Menhub dan rombongan saat datang langsung meninjau lokasi gedung termasuk komunikasi soal kemajuan pembangunan. Namun, Menhub menolak untuk wawancara dan langsung meninggalkan lokasi terminal.

Baca juga: KJL lakukan pengiriman perdana logistik pembangunan Terminal Kalibaru
Baca juga: Luhut kaji rencana pembangunan terminal LNG Bali
Baca juga: Warga Desa Adat Sidakarya-Bali dukung pembangunan terminal LNG

Pewarta: Asmaul Chusna
Editor: Sambas
Copyright © ANTARA 2023