Mamuju (ANTARA) - Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar) menyampaikan sebanyak tiga warga meninggal akibat demam berdarah dengue (DBD) sepanjang 2023.

Penjabat Gubernur Sulbar, Zidan Arif Fakhrullah di Mamuju, Jumat, mengatakan sementara DBD menginfeksi 402 warga yang tersebar di enam kabupaten di Sulbar.

Menurut dia, cuaca di Sulbar mengakibatkan perkembangan nyamuk Aedes aegypti pembawa virus yang mengakibatkan DBD cepat berkembang.

Oleh karena itu ia meminta kepada Dinkes Sulbar untuk meningkatkan kewaspadaan dini terhadap kemungkinan meningkatnya kasus DBD.

Baca juga: Pemkot Banjarmasin lakukan antisipasi lonjakan kasus DBD

Baca juga: Jumlah kasus DBD pekan ke-12 di Malaysia meningkat, satu meninggal


"Pemerintah melalui Dinkes Sulbar, harus meningkatkan kewaspadaan dini terhadap DBD dengan mendorong upaya penggerakan masyarakat dalam pemberantasan sarang nyamuk (PSN) penyebab demam berdarah," katanya.

Sementara itu kepala Dinkes Sulbar, Asrang Masdi mengatakan penderita DBD akan mengalami penyakit demam akut dan dapat menyebabkan kematian yang disebabkan oleh virus dengue yang menginfeksi bagian tubuh dan sistem peredaran darah manusia melalui gigitan nyamuk Aedes.

"Penderita DBD akan mengalami gejala yang paling umum seperti demam, mual, muntah, ruam, nyeri sendi, dalam kondisi yang parah mengakibatkan kematian," katanya.

Pihaknya akan menggerakkan masyarakat memberantas sarang nyamuk di semua tampungan air atau sumber air, menguras bak mandi, dan mendaur ulang atau memanfaatkan kembali barang bekas.

Selain itu, mencegah gigitan nyamuk dengan melakukan hari Jumat bersih dan satu rumah satu juru pemantau jentik (Jumantik).

"Jumantik bertugas memantau jentik nyamuk yang ada di sekeliling tempat tinggal, terutama di tempat yang biasa menjadi sarang nyamuk seperti di bak mandi karena jarang dikuras, mengawasi genangan air di kaleng atau plastik kemasan air minum," katanya.*

Baca juga: Sebanyak 84 pasien DBD di Situbondo dirawat dan satu balita meninggal

Baca juga: Dua warga Pekanbaru meninggal karena serangan DBD

Pewarta: M.Faisal Hanapi
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2023