Chicago (ANTARA) - Harga emas berjangka sedikit lebih kuat pada akhir perdagangan Jumat (Sabtu pagi WIB), memperpanjang keuntungan untuk sesi keempat berturut-turut, karena perlambatan inflasi AS mengangkat spekulasi bahwa Federal Reserve mungkin mundur lebih cepat dari yang diperkirakan dalam menaikkan suku bunganya. Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Agustus di divisi Comex New York Exchange naik tipis 0,60 dolar AS atau 0,03 persen menjadi ditutup pada 1.964,40 dolar AS per ounce, setelah menyentuh level tertinggi sesi di 1.967,80 dolar AS dan terendah di 1.954,70 dolar AS.

Emas berjangka terdongkrak 2,10 dolar AS atau 0,11 persen menjadi 1.963,80 dolar AS pada Kamis (13/7/2023), setelah melonjak 24,60 dolar AS atau 1,27 persen menjadi 1.961,70 dolar AS pada Rabu (12/7/2023), dan menguat 6,10 dolar AS atau 0,32 persen menjadi 1.937,10 dolar AS pada Selasa (11/7/2023).

Emas naik hampir 2,0 persen untuk minggu ini.

Perlambatan inflasi AS memicu ekspektasi pasar untuk Federal Reserve yang lebih dovish, meredam dolar AS, yang pada gilirannya mendukung emas.

Namun, data ekonomi yang dirilis Jumat (14/7/2023) membatasi kenaikan emas. Departemen Tenaga Kerja AS melaporkan bahwa harga impor AS turun 0,2 persen pada Juni, dibandingkan dengan penurunan 0,1 persen yang diperkirakan oleh para ekonom. Harga impor turun setiap bulan sepanjang tahun kecuali April.

“Emas terhenti di sekitar 1.960 dolar AS setelah melonjak menyusul data inflasi AS awal pekan ini,” kata Craig Erlam, analis di platform perdagangan daring OANDA.

Sementara itu, pembacaan awal indeks sentimen konsumen Universitas Michigan naik menjadi 72,6 pada awal Juli dari 64,4 pada Juni. Para ekonom memperkirakan indikator berada di 65,5.

Investor sekarang menantikan pertemuan Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) 26 Juli untuk potensi kenaikan suku bunga lainnya.

Logam mulia lainnya, perak untuk pengiriman September terdongkrak 24,50 sen atau 0,98 persen, menjadi ditutup pada 25,194 dolar AS per ounce. Platinum untuk pengiriman Oktober menguat 0,90 dolar AS atau 0,09 persen, menjadi menetap pada 984,30 dolar AS per ounce.

Baca juga: Emas menguat karena dolar AS merosot ke terendah sejak April 2022

Penerjemah: Apep Suhendar
Editor: Evi Ratnawati
Copyright © ANTARA 2023