Jakarta (ANTARA) - Jepang menginginkan komunikasi yang lebih dekat dengan Korea Selatan (Korsel) dalam pertemuan bilateral kedua negara yang di gelar di sela-sela Pertemuan Menteri Luar Negeri Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (AMM) di Jakarta.

"Kedua Menteri berbagi pandangan untuk memajukan komunikasi yang lebih dekat antara mereka dan kementerian mereka," menurut keterangan yang diperoleh dari Kementerian Luar Negeri Jepang, Jakarta, Jumat malam.

Dalam pertemuan itu, Menteri Luar Negeri Jepang Yoshimasa Hayashi dan Menlu Korsel Park Jin menyambut berbagai dialog yang telah dilakukan antara kedua pemerintahan, termasuk pertemuan antara kedua menteri pertahanannya, pertemuan dialog keamanan ekonomi, dialog menteri keuangan, dan antar sektor swasta.

Terkait hal ini, kedua menteri memutuskan untuk berkoordinasi secara konkret untuk mengupayakan pelaksanaan konsultasi ekonomi tingkat tinggi Jepang-Korsel dalam tahun ini.

Mengenai proses trilateral Jepang-Korsel-China,  Hayashi juga menyampaikan dukungannya untuk kepresidenan Korsel dalam proses trilateral tersebut.

Sementara itu, Hayashi juga dalam pertemuan itu membahas rencana pelepasan air limbah dari pembangkit listrik tenaga nuklir Fukushima yang lumpuh.

Terkait air limbah yang saat ini diolah dengan Advanced Liquid Processing System (ALPS) itu,  Hayashi merujuk pada Laporan Komprehensif yang dikeluarkan oleh Badan Energi Atom Internasional (IAEA), dan menyatakan bahwa Jepang akan terus berbagi informasi kepada Korsel dengan segera dan secara transparan.

Hayashi juga menegaskan kembali bahwa Jepang, setelah pelepasan dimulai, akan memublikasikan informasi pemantauan secara transparan dan cepat selama menjalani peninjauan yang dilakukan oleh IAEA.

Jika masalah terdeteksi selama proses pemantauan tersebut, seperti penemuan nilai konsentrasi bahan radioaktif yang tidak wajar, Jepang akan mengambil langkah-langkah yang sesuai seperti rencana, termasuk dengan segera menghentikan pelepasan air limbah tersebut.

Terkait isu Korea Utara (Korut), kedua menteri mengecam keras aktivitas nuklir dan rudal mereka, termasuk peluncuran rudal balistik sekelas ICBM pada 12 Juli, sebagai sebuah ancaman bagi perdamaian dan keamanan internasional.

Dalam hal itu, Hayashi dan Park Jin menyambut koordinasi antara Jepang-Korsel-Amerika Serikat (AS) dan sepakat untuk terus bekerja sama satu sama lain. Hayashi juga menyampaikan apresiasinya untuk dukungan konsisten Park terkait isu penculikan.

Baca juga: AS, Korsel, Jepang kecam peluncuran rudal oleh Korut
Baca juga: Jepang: Pelepasan limbah Fukushima akan patuhi standar internasional
Baca juga: Korsel dan Jepang berusaha perbaiki hubungan dalam diskusi bilateral

Pewarta: Katriana
Editor: Atman Ahdiat
Copyright © ANTARA 2023