Ada 5T yang kita inginkan yaitu, tepat sasaran, tepat jumlah, tepat harga, tepat waktu dan terhindar dari penyimpangan,"
Jakarta (ANTARA News) - Menteri Sosial Salim Segaf Al Jufri mengatakan penyaluran beras bagi masyarakat berpenghasilan rendah (raskin) 2013 diharapkan lebih efektif dengan 5T antara lain tepat sasaran dan tepat jumlah sehingga bisa dicegah penyimpangan.

"Ada 5T yang kita inginkan yaitu, tepat sasaran, tepat jumlah, tepat harga, tepat waktu dan terhindar dari penyimpangan," kata Mensos di Jakarta, Senin.

Peluncuran raskin 2013 tersebut juga dihadiri Perum Bulog, Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) serta Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Mensos mengatakan 5T sangat diperlukan karena anggaran raskin sangat besar mencapai Rp17,197 triliun untuk 15,5 juta rumah tangga sasaran.

Pada penyaluran raskin 2013, Kementerian Sosial menjadi Kuasa Pemegang Anggaran (KPA) sementara penyalurannya tetap dilakukan Perum Bulog.

Setiap rumah tangga sasaran mendapat 15 kg raskin setiap bulan dengan menebus Rp1.600 per kg sementara subsidi pemerintah sebesar Rp7.751.86 per kg.

"Kita tidak ingin ada yang berhak tapi tidak dapat. Oleh karena itu Kemensos menyurati KPK untuk melakukan pengawalan sehingga 5T itu terwujud," tambah Mensos.

Untuk masalah kualitas beras, kali ini dengan penambahan subsidi maka beras yang dibagikan berkualitas medium dengan aturan kadar air tidak lebih 14 persen dan tidak boleh lebih dari 20 persen yang patah serta derajat kebersihan harus 90 persen.

"Kalau masyarakat dapat beras tidak sesuai dengan yang ditentukan, harus dikembalikan," ujar Mensos.

Direktur Pelayanan Publik Perum Bulog, Agustin Farid mengatakan, apabila ada keluhan dari rumah tangga sasaran terkait mutu beras maka Bulog siap menukarkan dalam waktu 2x24 jam.

Lebih lanjut dia mengatakan, alokasi Januari dan Februari 2013 sudah berjalan di 50.000 titik distribusi.

(D016/a011)

Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2013