Abu Dhabi, UEA (ANTARA) - Perdana Menteri (PM) Jepang Fumio Kishida tiba di Uni Emirat Arab (UEA) pada Senin (17/7) guna melakukan serangkaian pertemuan yang berfokus untuk menjaga pasokan energi serta menawarkan aplikasi teknologi hijau yang dikembangkan Jepang.

Ia akan bertemu dengan Presiden UEA Sheikh Mohammed bin Zayed Al Nahyan dan menghadiri forum bisnis UEA-Jepang di ibu kota emirat itu, Abu Dhabi, kata para pejabat.

Jepang secara aktif mengembangkan teknologi energi yang lebih hijau dan terbarukan untuk mendukung target negara tersebut untuk merealisasikan netralitas karbon pada 2050.

Kishida berupaya mempromosikan pengetahuan dan kemampuan Jepang sebagai negara penghasil energi menjelang Konferensi Iklim Perserikatan Bangsa-Bangsa 2023 atau COP28 yang akan diadakan di Dubai, UEA, pada November hingga Desember mendatang.

Sebelumnya, perusahaan minyak negara milik UEA, Abu Dhabi National Oil Company (ADNOC), mengatakan bahwa Jepang mengimpor sekitar 25 persen kebutuhan minyak mentahnya dari UEA.

Hal ini menjadikan negara Asia Timur tersebut sebagai importir internasional terbesar produk minyak dan gas ADNOC.

“Pasokan energi yang cukup dari UEA telah mendukung pertumbuhan ekonomi Jepang selama bertahun-tahun”, ujar Kishida dalam sebuah artikel yang diterbitkan oleh kantor berita pemerintah UEA, WAM, pada Minggu (16/7).

UEA adalah negara kedua yang dikunjungi PM Kishida dalam rangkaian kunjungannya ke beberapa negara yang berbatasan dengan Teluk Persia tersebut.

Ia menyambangi Arab Saudi pada Minggu dan akan melawat ke Qatar pada Selasa (18/7).

Pemerintah Arab Saudi mengatakan bahwa mereka akan tetap berkomitmen untuk menjaga pasokan minyak untuk Jepang dan akan terus bekerja sama dengan Pemerintah Jepang dalam pengembangan hidrogen dan amonia bersih, serta bahan bakar karbon daur ulang.

Pemerintah Arab Saudi dan Jepang juga akan memulai dialog strategis baru di tingkat menteri luar negeri. Langkah ini disambut baik oleh pemimpin kedua negara dalam pertemuan mereka, menurut pernyataan yang dirilis Kementerian Luar Negeri Jepang pada Senin.



"Kedua pemimpin sepakat mendorong lebih banyak kerja sama antara kedua negara, termasuk dalam bidang politik, diplomasi, dan keamanan," kata pernyataan tersebut.

Seorang pejabat senior di kementerian tersebut mengatakan kepada wartawan pada minggu ini bahwa Kishida berencana untuk membahas pasar energi serta mempromosikan teknologi Jepang untuk upaya transisi nol emisi karbon selama kunjungan tersebut.

Sumber: Reuters
Baca juga: Aktivis dan pengusaha desak Jepang perbanyak energi terbarukan
Baca juga: UEA uraikan kebijakan kendaraan listrik guna kurangi konsumsi energi

 

Penerjemah: Uyu Septiyati Liman
Editor: Atman Ahdiat
Copyright © ANTARA 2023