Desa wisata telah menjadi pemenang di masa pandemi yang dapat menciptakan peluang usaha
​​​​​​​Pihaknya juga berharap dapat meningkatkan bagaimana pelaku pariwisata di desa agar lebih prima dalam melayani wisatawan.

Sebagai informasi, Local Champion adalah kordinator dari para pelaku pariwisata yang telah mendapatkan pelatihan langsung dari Program KSW. Saat ini terdapat sebanyak 65 Local Champion yang mewakili 65 Desa Wisata yang telah tersentuh program ini di tahun 2022.

Salah satu narasumber Program KSW yang berasal dari kalangan industri dan asosiasi, I Ketut Suabawa, yang turut berperan mendorong inisiasi kolaborasi desa wisata dengan industri perhotelan menjelaskan bahwa keberlanjutan menjadi tujuan berbagai aksi kolaborasi yang dilakukan selama program berjalan.

“Setelah didampingi, desa/kampung wisata dapat melanjutkan koordinasi intensif dengan pihak industri, sebagai contoh, Kamwis Patehan di mana saya menjadi pendampingnya akan melakukan pertemuan dengan Emersia Malioboro Hotel, dengan pengajuan kegiatan pelatihan homestay dan promosi UMKM berupa Brownies Batik yang unik khas Patehan di lobi hotel untuk oleh-oleh tamu yang menginap,” paparnya.

Suabawa berharap kolaborasi seperti ini dapat mendorong keterlibatan lebih jauh dari para praktisi dan industri lokal untuk memastikan dampak positif program KSW.

“Kampung wisata sebagai Community, industri sebagai Business, kampus sebagai Academic di mana tiga elemen pentahelix ini harus solid, setelah adanya kebijakan pemerintah (Government) dan proses pemasaran/publikasi (Media). Kelima elemen pentahelix harus berkolaborasi sebagai konsep pengembangan destinasi di Indonesia,” tuturnya.

Baca juga: Jalan wisata mandiri untuk kualitas berpakansi

Sebelumnya kerja sama serupa juga telah telah terlaksana antara kampung wisata di area Borobudur Yogyakarta Prambanan lainnya dengan akademi dan industri yakni Kamwis Purbayan dengan Akademi Pariwisata Yogyakarta dan Hotel Tara Yogyakarta.

Pada kesempatan sebelumnya, Deputi Bidang Sumber Daya dan Kelembagaan Kemenparekraf/Baparekraf, Martini M. Paham telah menegaskan pentingnya komitmen dan sinergi unsur pentahelix dalam pembangunan sektor pariwisata, termasuk di desa-desa wisata.

“Untuk memastikan pariwisata mampu secara berkelanjutan memberi manfaat jangka panjang bagi masyarakat; komitmen, dukungan, dan kolaborasi seluruh komponen pentahelix adalah kunci sukses untuk mencapai tujuan tersebut. Terutama sinergi antara pemerintah daerah, dinas pariwisata, asosiasi industri, dan badan usaha yang memegang peranan penting mewujudkannya,” paparnya.

Kolaborasi merupakan salah satu pesan kunci yang selalu ditekankan Menparekraf/Kabaparekraf Sandiaga Salahuddin Uno pada berbagai kesempatan. Dalam hal ini, desa wisata, dikatakannya, memiliki andil penting dalam peningkatan kesejahteraan masyarakat.

"Desa wisata telah menjadi pemenang di masa pandemi yang dapat menciptakan peluang usaha dan lapangan kerja guna meningkatkan kesejahteraan masyarakat dengan target tahun 2024 sebanyak 4,4 juta lapangan pekerjaan,” ujarnya.

Untuk itu, penting sekali adanya peran aktif dari semua pihak yang berkepentingan untuk turut mendukung pengembangan desa wisata secara berkelanjutan.

Baca juga: Kemenparekraf gelar bimtek Beli Kreatif Desa Wisata di Kota Madiun

Baca juga: Desa Tompo Bulu tempat wisata yang dicari di masa depan

Baca juga: Pemkab Lombok Tengah bukukan rekor MURI Festival "Jelo Nyesek"

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2023