Taipei (ANTARA) - Taiwan berusaha membeli sistem rudal darat ke udara NASAMS dari Amerika Serikat guna meningkatkan kemampuan pertahanan udara wilayahnya setelah melihat betapa ampuhnya sistem rudal tersebut di Ukraina, kata mnteri pertahanan Taiwan pada Selasa.

China yang mengklaim Taiwan sebagai wilayahnya, memperbesar kehadiran militer dan politik dalam tiga tahun belakangan agar pulau berpemerintahan sendiri secara demokratis itu menerima kuasa Beijing.

AS memberikan NASAMS kepada Ukraina yang disebut-sebut oleh pemerintah AS memiliki tingkat kesuksesan 100 persen dalam menangkal rudal Rusia.

Sistem rudala yang dikembangkan dan dibuat oleh Raytheon Technolgies dan Kongsbery Gruppen Norwegia itu adalah sistem pertahanan udara berbasis di darat yang memiliki jangkauan pendek dan  menengah.

Sistem rudal ini bisa melindungi diri dari drone, rudal dan serangan pesawat udara. Sistem rudal ini juga dibeli Kanada dan Lithuania, selain juga Ukraina.

Menteri Pertahanan Chiu Kuo-cheng menyatakan sudah pasti Taiwan memiliki rencana membeli NASAMS.

Baca juga: China pamer kekuatan militer jelang latihan perang tahunan Taiwan

"Langkah ini harus dilakukan bersamaan dengan situasi musuh," kata dia. "Dari perang Rusia-Ukraina, kami melihat senjata ini jelas berkinerja bagus."

Namun, Taiwan belum menerima pemberitahuan resmi dari AS bahwa negara itu akan menjual NASAMS kepada Taipei, kata Chiu.

"Kami mesti menuntaskan masalah ini secepatnya."

AS yang menjadi sumber senjata asing utama untuk Taiwan, biasanya mengeluarkan pemberitahuan resmi mengenai senjata apa saja yang akan dijual kepada Taiwan.

Secara hukum AS terikat untuk membantu Tiawan dalam membela diri, kendati tidak memiliki hubungan diplomatik dengan Taiwan. China mengecam penjualan senjata semacam ini.

Militer Taiwan mencermati dengan saksama perang di Ukraina sebagai pelajaran dalam membela diri dari lawan yang lebih besar, contohnya dengan menggunakan drone.

Baca juga: Taiwan gelar latihan militer hadapi invasi China

Sumber: Reuters

 

Penerjemah: Yoanita Hastryka Djohan
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2023