Proses perencanaan dan penganggaran yang dilakukan baik di perangkat daerah maupun yang dilakukan pemerintah desa harus mengoptimalkan seluruh sumber daya dan potensi yang ada
Kupang (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Kupang, Provinsi Nusa Tenggara Timur menargetkan angka stunting di daerah itu tersisa 9,3 persen pada 2024, di antaranya dengan terus melaksanakan gerakan orang tua asuh yang dinilai memiliki dampak positif terhadap penurunan jumlah anak yang mengalami gagal tumbuh akibat kurangnya asupan gizi tersebut di daerah itu.

"Gerakan orang tua asuh dan berbagai program intervensi yang dilakukan pemerintah dan lintas sektor selama ini telah berjalan sinergis dengan tujuan dan sasaran yang sama yaitu menurunkan dan mencegah kasus stunting baru di Kabupaten Kupang, " kata Bupati Kupang Korinus Masneno di Kupang, Rabu.

Menurut dia, penurunan angka stunting masih menjadi prioritas pembangunan daerah disamping empat isu strategis lainnya seperti pengentasan kemiskinan ekstrem, pengendalian laju inflasi, antisipasi rawan pangan dan pemenuhan layanan dasar.

Bupati Masneno mengatakan, penanganan stunting perlu dilakukan secara lebih serius, tepat sasaran dan berkelanjutan dengan tujuan tidak hanya menurunkan angkanya,  tetapi juga mencegah munculnya kasus baru.

Dia menambahkan, proses perencanaan dan penganggaran yang dilakukan baik di perangkat daerah maupun yang dilakukan pemerintah desa harus mengoptimalkan seluruh sumber daya dan potensi yang ada.

"Pemerintah desa sebagai awal dan akhir dari sasaran pembangunan agar memiliki basis data yang akurat dan aktual terkait dengan kondisi di lapangan khususnya data sasaran dalam mengantisipasi adanya kasus stunting yaitu remaja putri, calon pengantin, ibu hamil, ibu menyusui, anak balita dan keluarga berisiko gagal tumbuh," kata Bupati Korinus Masneno.

Ia  berharap upaya yang dilakukan berbagai pihak seperti TNI/Polri, pemerintah desa dan LSM melalui caranya masing-masing dalam penanganan stunting secara berkelanjutan tidak hanya menurunkan angka gagal tumbuh, tetapi juga mencegah munculnya kasus baru.

Baca juga: Megawati hingga Menteri PPPA jadi perempuan inspiratif cegah stunting
Baca juga: Kepala BKKBN kukuhkan Kasal sebagai bapak asuh anak stunting
Baca juga: Wabup Sleman: Orang tua harus monitor pertumbuhan anak cegah stunting

Pewarta: Benediktus Sridin Sulu Jahang
Editor: Sambas
Copyright © ANTARA 2023