Jakarta (ANTARA) - Majelis Ulama Indonesia (MUI) mengagendakan pembacaan deklarasi kebangsaan atau al-mitsaq al-wathani secara bersama-sama pada puncak Perayaan Milad Ke-48 MUI.

Ketua MUI Bidang Dakwah dan Ukhuwah K.H. M. Cholil Nafis mengatakan deklarasi tersebut merupakan bentuk komitmen MUI menjaga persatuan, memperkokoh kerukunan, dan memelihara keberagaman bangsa.

"Keragaman bagi Majelis Ulama Indonesia suatu yang niscaya. Karena keragaman, kita menghargai entitas dan identitas masing-masing," kata Cholil dalam keterangan tertulis diterima di Jakarta, Kamis.

Cholil mengatakan sikap memelihara keberagaman, sebagaimana semboyan Bhinneka Tunggal Ika, merupakan bagian dari ajaran Islam. Menurutnya, nilai Pancasila sangat dekat dengan Piagam Madinah yang menyatakan persatuan dalam keberagaman dapat dibina.

Sejumlah penelitian akademik mengatakan hal serupa. Cholil mencontohkan disertasi Guru Besar Fakultas Hukum Universitas Indonesia Prof. Dr. Tahir Azhari dan mantan Hakim Mahkamah Agung Prof. Dr. Ahmad Sukardja bahwa konstitusi Indonesia sangat selaras dengan kandungan Piagam Madinah.

"Menjaga persatuan warga negara di Madinah sama dengan kita, sila ketiga Pancasila menjaga persatuan. Saya kira founding fathers kita telah mencontoh Rasulullah SAW dalam Piagam Madinah," kata Cholil.

Baca juga: MUI apresiasi MA yang terbitkan SE larangan nikah beda agama
Baca juga: MUI ingatkan pemerintah untuk larang pertemuan LGBT


MUI, sambung dia, telah memutuskan bahwa Pancasila telah final sebagai dasar negara. Dalam hal ini, MUI mengupayakan terpeliharanya kerukunan umat secara kelembagaan melalui sejumlah kegiatan.

Upaya tersebut terlihat dari terbentuknya komisi khusus di bidang kerukunan antarumat beragama, komisi bidang ukhuwah, sejumlah kegiatan literasi, dan sosialisasi kerukunan.

"Jadi sebenarnya toleransi itu diajarkan dan dipupuk dalam ajaran Islam bahwa kita menghormati dan tidak memaki sesembahan agama lain," imbuh Cholil.

Sementara itu, Ketua OC Milad Ke-48 MUI Lukmanul Hakim menyebut Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) dijadwalkan menghadiri puncak tasyakuran milad MUI. Jokowi dijadwalkan bakal memberi sambutan.

"Pada malam puncak tasyakuran Milad Ke-48 MUI pada Rabu 26 Juli 2023 di Taman Mini Indonesia Indah, insyaallah bakal dihadiri Bapak Presiden Jokowi," kata Lukmanul.

Adapun tema yang diusung MUI pada Milad Ke-48 adalah “Memperkokoh Persatuan dalam Bingkai Keragaman Menuju Indonesia yang Lebih Sejahtera dan Bermartabat”. Substansi tema tersebut, kata Lukmanul, mengajak umat untuk menjaga persatuan, keberagaman, kesejahteraan, dan bermartabat.

Lukmanul menjelaskan sebagai wadah ulama, zuama, dan cendekiawan, MUI memiliki peran krusial untuk memberi bimbingan dan tuntutan, khususnya kepada umat Islam Indonesia. Karenanya, Perayaan Milad Ke-48 MUI dijadikan sebagai momentum memperkuat persatuan dan kesatuan bangsa.

Lukmanul memerinci kegiatan Milad MUI memiliki sejumlah rangkaian. Sejumlah kegiatan sudah mulai berjalan dan puncaknya jatuh pada malam tasyakuran, serta akan ada Annual Conference on Fatwa Studies Ke-7.

"Ada lomba video, foto, menulis artikel di media massa, pameran UMKM, dan kongres budaya umat Islam," kata Lukmanul.

Pewarta: Fath Putra Mulya
Editor: Herry Soebanto
Copyright © ANTARA 2023